Kisah Wafatnya Nabi Adam a.s.

Kisah Wafatnya Nabi Adam a.s.

Kisah wafatnya Nabi Adam a.s.

Nabi Adam as sebelum meninggal dunia terlebih dahulu beliau menderita sakit. Pada hari jumat sebelum beliau wafat, beliau memberikan wasiat kepada ahli warisnya.


Nabi Adam as dan Siti Hawa


Sebagai pedoman dari kisah ini adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dan Ibnu Katsir, Al Qur'an, Ubay bin Ka'ab. Setelah terbunuhnya putra Adam as yang bernama Habil, bukan main rasa sedih yang dialami oleh Nabi Adam as. Isak tangis pun terdengar bertahun-tahun mengiringi kepergiannya.


Pada akhirnya, Allah SWT memberikan pengganti, seorang anak yang bernama Syits. Syits ertinya adalah pemberian Allah SWT untuk menggantikan Habil. Setelah Syits beranjak dewasa, Nabi Adam pun memberikan kepercayaan kepada Syits serta memberikan semua ilmunya kepadanya. Bahkan ketika sakit hendak wafat pun Nabi Adam as memberikan wasiat kepada Syits untuk menggantikan dalam memimpin anak keturunannya untuk beribadah kepada Allah SWT.

Usia 960 tahun.

Setelah hidup selama 960 tahun dan sudah pula memiliki banyak keturunan, tibalah saatnya Nabi Adam as untuk bertemu Allah SWT.

Ibnu Katsir berkata, "Para ahli sejarah telah menceritakan bahawa Adam as tidak akan meninggal kecuali ia sudah melihat keturunannya, dari anak, cucu, cicit terus ke bawah yang jumlah mencapai 400 ribu jiwa."

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا 

Ertinya:
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya[1] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain[2], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Penjelasan ayat:
[1] Maksud daripadanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bahagian tubuh (tulang rusuk) Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam a.s. diciptakan.

[2] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

Konon, 
Nabi Adam as jatuh sakit beberapa hari hingga pada hari Jumat datanglah malaikat untuk mencabut nyawanya sekalian bertakziah mengungkapkan bela sungkawa kepada pemegang wasiatnya yaitu Syits.

Nabi Adam as Di solat oleh Malaikat.

Ubay bin Ka'ab meriwayatkan.
Sesungguhnya ketika akan datang wafat, Nabi Adam as berkata kepada anak-anaknya, "Wahai anak-anakku, sesungguhnya aku menginginkan buah dari syurga."

Maka, pergilah anak-anak beliau untuk mencari buah dari syurga.Ketika dalam perjalanan, mereka bertemu dengan para malaikat yang membawa kain kafan, ramuan minyak wangi untuk mayat, kapak, cangkul dan keranda.

Para malikat itu berkata kepada anak-anak Adam as. "Wahai anak-anak Nabi Adam as, apa yang kalian kehendaki dan apa yang kalian cari?" "Bapak kami sedang sakit, ia menginginkan buah dari syurga," kata salah satu anak Adam as. "Kembalilah kalian, sungguh saat ini telah datang keputusan kematian bagi bapakmu," kata malaikat.

Sesaat kemudian, malaikat sudah mendatangi nabi Adam as. Ketika mereka tiba di rumah, Siti Hawa mengerti maksud kedatangan malaikat tersebut. "Wahai Adam, minta tangguhlah kematianmu," kata Ibu Hawa. "Pergilah engkau dariku, sungguh aku diciptakan sebelummu. Biarkan nyawaku dicabut oleh para malaikat Rabbku," kata Nabi Adam as.

Akhirnya,
Para malaikat mencabut nyawa Nabi Adam as pada hari Jumaat. Para malaikat memandikannya, mengkafan, mengoleskan ramuan minyak wangi serta menggali liang kubur untuk Adam as. Selanjutnya mereka menyembahyangkannya lalu memasukkannya ke liang kubur dan menempatkannya di liang lahat.

Para malaikat juga meratakan tanah kuburnya. Lalu para malaikat berkata, "Wahai anak Adam, inilah tuntunan bagi kalian pada orang mati di antara kalian."

Wallahualam

Kisah Roh Selepas Kematian

Kisah Roh Selepas Kematian

Kisah Roh Selepas Kematian

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:



"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. 

Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" 

Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."

Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
  • Menjaga sembahyang lima waktu
  • Banyak bersedekah
  • Banyak membaca al-quran
  • Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
  • Dusta
  • Kianat
  • Adu-adu
  • Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menitiki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" 

Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."

Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa khianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai khianat."

Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

§ Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada bungkusan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan bungkusannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." 

Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
  • Ketika melihat Malakulmaut
  • Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
  • Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
  • Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
  • Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
  • Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
  • Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
  • Mudah dan ringan hisabnya
  • Diampunkan segala dosanya
Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
  • Ketika mati
  • Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
  • Ketika hisab
  • Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:
  • Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
  • atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."
Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.

Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."

Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara langkah tapak kaki mereka telah mula pulang, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. 

Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)

Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan taring keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keduanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."

Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan terburu-buru, andaikata kamu mengetahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan terburu-buru. 

Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: 

Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."

A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "SemogaAllah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepadaAllah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. 

Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. 

Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semogaAllah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.

Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem."

Kisah Roh Jenazah

Kisah Roh & Jenazah
Kisah Roh & Jenazah

Kisah Roh Jenazah

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a, katanya;

" Aku sedang dalam keadaan duduk bersila di rumah, tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan masuk ke rumah sambil memberi salam kepadaku. Aku segera berdiri kerana menghormatinya dan memuliakannya, sebagaimana kebiasaanku di waktu baginda masuk ke dalam rumah. Nabi SAW bersabda: ” Duduklah di tempat dudukmu, wahai Ummul Mukminin."

Aisyah berkata; ”Rasulullah duduk sambil meletakkan kepalanya dipangkuanku, lalu baginda tidur berbaring. Maka aku bilangkan uban pada janggutnya dan aku dapati ada 19 rambut yang sudah putih. Maka terfikirlah dalam hatiku dan aku berkata; ” Sesungguhnya beliau akan keluar dari dunia sebelumku sehingga tetaplah suatu umat yang ditinggalkan Nabinya. Aku menangis hingga mengalirlah cucuran air mata pada pipiku. Air mataku itu menitis pada muka baginda. Kemudian baginda terbangun dari tidurnya.”

Rasulullah bertanya; ” Gerangan apakah yang engkau tangisi wahai Ummul Mukminin?” Maka aku ceritakan kisah tadi kepadanya. Rasulullah berkata; ” Keadaan manakah yang lebih hebat bagi mayat?”Aisyah menjawab; ”Tunjukkanlah wahai Rasulullah!” Rasulullah mengatakan; ”Bahkan, engkaulah yang mengatakan.” Aisyah berkata; ” Tidak ada keadaan yang lebih hebat bagi mayat daripada waktu keluarnya mayat dari rumahnya di mana anak-anaknya semuanya bersedih hati di belakangnya, mereka semua berkata; ”Aduh ayah, aduh ibu!” Ayahnya mengatakan; ” Aduh anak!”

Rasulullah berkata; ”Itu juga termasuk hebat, maka manakah yang lebih hebat daripada itu?” Kemudian Aisyah r.a menjawab; ” Tidak ada hal yang lebih hebat bagi mayat ketika ia diletakkan di liang lahad dan ditimbuni dengan dengan tanah di atasnya. Kaum kerabatnya semuanya kembali, begitu juga anak-anak dan para kekasihnya. Mereka semua menyerahkannya kepada ALLAH bersama segala amal perbuatannya. Lalu setelah itu datanglah malaikat Mungkar dan Nakir ke dalam kuburnya.”

Rasulullah SAW bertanya lagi; ”Adakah yang lebih hebat lagi dari itu?” Aisyah berkata: ”ALLAH dan Rasul-Nya lebih mengetahui.” Kemudian Rasulullah SAW bersabda; ”Wahai Aisyah, sesungguhnya sehebat-hebat keadaan mayat adalah ketika orang yang memandikannya masuk ke rumah untuk memandikannya.”

Ketika mana mayat diletakkan di tempat pemandiannya, ketika itu dikeluarkan cincin dan perhiasan yang ada pada jari jemarinya, dilepaskan pakaian yang membaluti tubuh badannya. Bagi para alim ulama dilepaskan serban dari kepalanya. Pada waktu itu rohnya berkata-kata tatkala ia melihat mayatnya dalam keadaan telanjang dengan suara yang didengar oleh sekalian makhluk kecuali jin dan manusia.

Roh itu berkata: ” Wahai orang yang memandikan, ku minta kepadamu kerana ALLAH, untuk melepaskan pakaianku dengan perlahan-lahan. Sebab di saat ini aku beristirehat dari seretan malaikul maut.”

Ketika disiramkan air ke atas tubuhnya, roh itu berteriak lagi; ”Wahai orang yang memandikan roh ALLAH, janganlah engkau menuangkan airmu dalam keadaan panas. Janganlah engkau menuangkan airmu dengan panas dan jangan pula dingin. Sebab tubuhku terbakar dari keluarnya roh.”

Ketika dimandikan oleh pemandi mayat, maka roh itu berteriak sekali lagi; ” Demi ALLAH, wahai orang yang memandikan, janganlah engkau menggosok aku dengan kuat sebab tubuhku luka-luka kerana keluarnya roh.”

Jika telah selesai dimandikan dan mayat itu diletakkan pada kafannya di mana kedua tangannya diikat, maka mayat memanggil-manggil; ” Wahai orang yang memandikan, janganlah kuat-kuat dalam mengkafaniku, sehingga aku tidak dapat melihat wajahku, anak-anakku dan kerabatku, sebab ini merupakan hari terakhir aku melihat mereka. Pada hari ini aku akan berpisah dengan mereka, dan aku tidak akan melihat mereka sehingga hari qiamat.”

Ketika mayat dibawa keluar dari rumahnya, maka rohnya menyeru; ”Demi ALLAH, wahai jemaahku, aku telah meninggalkan isteriku menjadi janda, janganlah kamu menyakitinya. Anak-anakku telah menjadi yatim, janganlah kamu menyakiti meraka. Sesungguhnya pada hari ini aku dikeluarkan dari rumahku dan aku tidak akan kembali kepada mereka selama-lamanya.”

Ketika mayat diletakkan ke dalam peti atau kerandanya, ia memanggil lagi; ” Demi ALLAH, wahai jemaahku, janganlah kalian mempercepatkan aku sehingga aku mendengar suara ahli keluargaku, anak-anakku dan para kerabatku. Sesungguhnya aku pada hari ini akan berpisah dengan mereka sehingga hari qiamat.”

Kemudian ketika para pengiring jenazah, melangkah dengan tiga kali langkah, ia memanggil lagi dengan suara yang dapat didengari seluruh makhluk kecuali jin dan manusia.

Kata roh; ”Wahai para kekasihku, wahai saudara-saudaraku dan wahai para anak-anakku, janganlah kalian diperdayakan oleh dunia sebagaimana ia memperdayakan aku. Janganlah kalian bermain-main di masa ini sebagaimana ia mempermainkan aku. Hendaklah kalian mengambil ibarat daripadaku. Sesungguhnya aku tinggalkan apa yang aku kumpulkan untuk para ahli warisku dan sedikitpun mereka tidak mahu menanggung kesalahanku. Adapun di dunia ini ALLAH akan menghisab aku, sementara kamu sekalian merasa senang dengan keduniaan dan tidak mahu mendoakan aku.”

Ketika jenazah itu telah disembahyangkan oleh ahli keluarga dan mereka yang hadir itu, roh itu berkata; ”Demi ALLAH, wahai saudaraku, sesungguhnya aku lebih mengetahui bahawasanya mayat itu lupa ketika hidupnya. Akan tetapi kalian jangan melupakan aku dengan begitu cepat sekali sebelum kalian mengebumikan aku, sehingga kalian menyaksikan tempatku. Wahai saudara-saudaraku, sesungguhnya keadaanku lebih mengetahui bahawasanya wajah mayat itu lebih dingin daripada air yang dingin. Janganlah kalian pulang dalam masa terdekat ini.”

Ketika pengiring-pengiring jenazah meletakkan mayat di sisi kuburnya, maka berkatalah ia; ”Demi ALLAH, wahai jemaahku, wahai saudara-saudaraku. Aku mendoakan kalian tetapi kalian tidak mendoakan aku.

Ketika diletakkan mayat di dalam liang kuburnya, mayat itu berkata;

”Demi ALLAH, wahai para warisku, bukankah aku mengumpulkan harta yang banyak yang ku tinggalkan untuk kalian? Hendaknya kalian mengingatiku dengan memperbanyakkan kebaikan. Aku telah mengajar kalian Al-Quran dan adab kesopanan, janganlah kalian melupakan aku dalam doa kalian.”

Kisah Emak Masuk Neraka

Kisah Emak Masuk Neraka
Gambar Hiasan: Kisah Emak Masuk Neraka

Kisah Emak Masuk Neraka

Seorang gadis datang menemui Rasulullah dengan tangan kanannya disorokkan ke dalam poket bajunya.. Dari raut wajahnya, anak gadis ini sedang menanggung kesakitan yang amat sangat. 

Lalu Rasulullah menegurnya. "Wahai anakku, kenapa wajahmu menampakkan kamu sedang kesakitan dan apa yang kamu sorokkan di tanganmu?" 

Lalu gadis malang inipun menceritakan hal yang berlaku padanya.

"Ya, Rasulullah, sesungguhnya aku adalah anak yatim piatu. Malam tadi aku telah bermimpi dan mimpiku itu telah membuatkan aku menanggung kesakitan ini." Balas gadis tadi. 

"Jika tidak jadi keberatan, ceritakanlah mimpimu itu wahai anakku." 

 Rasulullah mula tertarik dengan penjelasan gadis tersebut. 

"Aku bermimpi berjumpa ibuku di dalam neraka. Keadaannya amat menyedihkan. Ibuku meminta diberikan air kerana dia amat dahaga kerana kepanasan api neraka itu hingga peluh tidak sempat keluar kerana kekeringan sekelip mata." 

Gadis itu berhenti seketika menahan sebak. "Kemudian ku lihat di tangan kirinya ada seketul keju dan di tangan kanannya ada sehelai tuala kecil. Beliau mengibas-ngibaskan kedua-dua benda tersebut untuk menghalang api dari membakar tubuhnya. Lantas aku bertanya ibuku, kenapa dia menerima balasan sebegitu rupa sedangkan ketika hidupnya ibuku adalah seorang hamba yang patuh dengan ajaran islam dan isteri yang taat kepada suaminya? 

Lalu ibuku memberitahu bahawa ketika hidupnya dia amat bakhil..Hanya dua benda itu sahaja iaitu seketul keju dan sehelai tuala kecil pernah disedekahkan kepada fakir... Yang lainnya hanya untuk bermuka-muka dan menunjukkan kelebihan hartanya sahaja. 

Lalu aku terus mencari ayahku. Rupanya beliau berada di syurga dan sedang menjamu penghuni syurga dengan makanan yang lazat dan minuman dari telaga nabi. 

Ayahku memang amat terkenal kerana sikapnya yang dermawan dan kuat beramal. 

Lalu aku bertanya kepada ayahku. "Wahai ayah, ibu sedang kehausan dan menanggung azab di neraka. Tidakkah ayah ingin membantu ibu sedangkan di dunia ku lihat ibu amat mentaatimu dan menurut perintah agama" 

Lalu dijawab oleh ayahnya. "Sesungguhnya beliau dan semua penghuni syurga telah dilarang oleh Allah dari memberi walau setitik air kepada isterinya kerana itu adalah pembalasan untuk kebakhilan yang dilakukan ketika di dunia" 

Oleh kerana kasihan melihat azab yang diterima oleh ibuku, aku lantas menceduk sedikit air mengguna tapak tangan kananku lalu dibawa ke neraka. 

Belum sempat air tersebut mencecah bibir ibuku, api neraka telah menyambar tanganku sehingga melecur. Seketika itu juga aku tersedar dan mendapati tapak tanganku melecur teruk. Itulah sebabnya aku datang berjumpa engkau ya Rasulullah." 

Panjang lebar gadis itu bercerita sambil airmatanya tidak henti-henti mengalir di pipi. Rasulullah kemudian meletakkan tongkatnya ke tapak tangan gadis tersebut lalu menadah tangan, berdoa memohon petunjuk dari Allah. Jika sekiranya mimpi gadis tersebut adalah benar maka disembuhkanlah agar menjadi iktibar kepada beliau dan semua umat Islam. 

Lalu berkat kebesaranNya tangan gadis tersebut sembuh seperti sediakala. Lantas Rasullullah pun berkata "Wahai anakku, pulanglah... .Banyakkan bersedekah dan berzikir dan pahalanya kau berikan kepada ibumu. Mudah-mudahan segala dosanya terampun..INSYAALLLAH.

Kisah Nabi Muhammad Bertemu Malam Lailatul Qadar

Kisah Nabi Muhammad Bertemu Malam Lailatul Qadar
Gambar Hiasan: Malam Lailatul Qadar

Kisah Nabi Muhammad Bertemu Malam Lailatul Qadar

Disebalik malam-malam terakhir Ramadhan ini, tersembunyi satu malam yang lebih baik dari seribu bulan yang dikurniakan oleh Allah SWT buat hambaNya. Diriwayatkan bahawa Rasulullah SAW sedang duduk i’tikaf semalam suntuk pada hari-hari terakhir Bulan Suci Ramadhan. Para sahabat pun mengikuti apa yang dilakukan Nabi SAW ini. Beliau berdiri solat mereka juga solat, beliau menadahkan tangannya untuk berdoa dan para sahabat pun turut mengaminkannya. Saat itu langit mendung tidak berbintang. Angin pun meniup tubuh-tubuh yang memenuhi masjid. Dalam riwayat tersebut malam itu adalah malam ke-27 dari bulan Ramadhan.

Disaat Rasulullah SAW dan para sahabat sujud, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Masjid yang tidak berbumbung itu basah dipenuhi air hujan. Salah seorang sahabat ada yang ingin membatalkan solatnya dengan niat ingin berteduh dan lari dari saf, namun niat itu dibatalkan selepas dia melihat Rasulullah SAW dan para sahabat yang lain tetap sujud dengan khusyuk tidak bergerak. Air hujan semakin memenuhi seluruh masjid dan membasahi seluruh tubuh Rasulullah SAW serta para sahabatnya yang berada di dalam masjid tersebut, akan tetapi Rasulullah SAW dan para sahabat tetap sujud dan tidak berganjak sedikitpun dari tempatnya.

Beliau basah kuyup dalam sujud. Namun sama sekali tidak bergerak seolah-olah beliau sedang asyik masuk kedalam suatu alam yang melupakan segala-galanya. Beliau sedang masuk kedalam suatu alam keindahan. Beliau sedang diliputi oleh cahaya Ilahi. Beliau takut keindahan yang beliau saksikan ini akan hilang jika beliau bergerak dari sujudnya. Beliau takut cahaya itu akan hilang jika beliau mengangkat kapalanya. Beliau terpaku lama sekali di dalam sujudnya. Beberapa sahabat ada yang menggigil kedinginan. Ketika Rasulullah SAW mengangat kepala dan mengakhiri solatnya, hujan pun berhenti seketika.

Anas bin Malik, sahabat Rasulullah SAW bangun dari tempat duduknya dan berlari ingin mengambil pakaian kering untuk Rasulullah SAW. Namun beliau mencegahnya dan berkata “Wahai Anas bin Malik, janganlah engkau mengambilkan sesuatu untukku, biarkanlah kita sama-sama basah, nanti juga pakaian kita akan kering dengan sendirinya. ” Anas pun duduk kembali dan mendengarkan dengan khusyuk cerita Rasulullah SAW mengapa beliau begitu lama bersujud. Masya Allah….ternyata ketika tadi Rasulullah SAW, dan disaat hujan mulai turun, disaat itu pula malaikat dibawah pimpinan jibril turun dalam keindahan dan bentuk aslinya. Mereka berbaris rapi dengan suara gemuruh tasbih dan tahmid mereka bergema dilangit dan dibumi serta alam semesta saat itu dipenuhi dengan cahaya ilahi. Inilah yang membuat Rasulullah SAW terpaku menyaksikan keindahan dan cahaya yang sama sekali tidak pernah dilihat oleh mata. Gema tasbih dan tahmid malaikat yang tak pernah didengar oleh telinga dan suasana yang tidak pernah dibayangkan oleh fikiran manusia.

Wallahualam.

Kisah wanita menjadi ketua bidadari di syurga

Kisah wanita menjadi ketua bidadari di syurga
Gambar Hiasan

Kisah wanita menjadi ketua bidadari di syurga


BILA dikatakan bahawa para bidadari di syurga nanti kesemuanya jelita, terlalu rupawan serta serba-serbinya paling menarik, maka bagaimana pula dengan kedudukan kaum wanita ‘Ahli Dunia’ akan muncul dan mengisi syurga kelak?


Di dalam syurga kelak, kaum wanita ‘Ahli Dunia’ akan muncul jauh lebih rupawan berbanding para bidadari sendiri. Wajah mereka lebih cantik dan jelita, kulit tubuh mereka lebih halus dan licin, demikian juga dengan perhiasan dan pakaian mereka.


Pada ketika yang sama wanita dari dunia yang menghuni syurga akan dijadikan sebagai ketua bidadari bagi suami masing-masing. Inilah ganjaran yang akan Allah kurniakan kepada wanita syurga sesuai dengan kebajikan dan amal ibadat yang telah mereka kerjakan semasa di dunia dahulu.

Kaum wanita diberi kemuliaan dan tempat yang lebih tinggi berbanding para bidadari biasa dari syurga, lantaran mereka telah melalui berbagai-bagai ujian pahit manis serta pelbagai ujian serta bertungkus lumus beribadat kepada Allah SWT ketika hidupnya dahulu.

Di syurga nanti seorang wanita yang telah bersuami akan terus kembali berpasangan dengan suami asalnya ketika di dunia dahulu dan di syurga nanti dialah yang bakal menjadi ketua para bidadari di mahligai suaminya.

Manakala bagi seorang wanita yang berkahwin lebih dari seorang lelaki ketika di dunia, mereka di beri kelebihan untuk memilih salah satu lelaki yang pernah mereka kahwini dahulu.

Wanita-wanita ini nanti tujuh puluh kali ganda lebih baik mutunya dari kemuliaannya biadadari biasa di taman syurga. Para penghuni syurga tidak akan mengalami masa gelap seperti malam. Sebaliknya di syurga nanti para penghuninya melalui hari-harinya seperti bertemu pagi dan petang dengan satu nur ajaib menjadi cahaya yang bakal meliputi seluruh taman syurga.

Di syurga, tidak akan berlaku sebarang kekecohan pergaduhan, pertengkaran, sakit hati, hasad dengki dan berbagai-bagai perkara negative di kalangan para penghuninya, apatah lagi di kalangan berpuluh orang bidadari yang menjadi isteri setiap seorang dari lelaki syurga.

Ini kerana segala bibit perasaan dengki, irihati, sombong, bongkak serta sesuatu yang seumpamanya di kikis dan dibersihkan daripada hati para penghuninya. Maka aman damailah dan akan sentiasa bergemerlapan perkampungan syurga di setiap saat.

Apabila lelaki yang beruntung mula dihantar ke mahligai masing-masing di perkampungan syurga, maka akan menunggulah para bidadari yang bakal menjadi isteri masing-masing di pintu mahligai itu dengan kerinduan yang amat sangat.

Akan berkata para bidadari itu ketika menyambut suami mereka di hari pertemuan paling bererti di syurga nanti.

“Terlalu lama kami menunggu kedatanganmu. Kami sentiasa riang dan tidak pernah bersedih. Kami sentiasa lurus dan tidak pernah serong, kami juga hidup dan tidak pernah mati”.

Mata bidadari itu mengerdip redup dan manis dan tidak henti-henti menatap wajah suami masing-masing dengan hati yang penuh kerinduan.

Berkatalah lagi para bidadari itu, “Engkau adalah kekasih kami. Dan kami adalah kekasihmu dan kami juga tidak mengenal orang lain selain darimu.”

Demikianlah suci dan bersihnya cinta dan kasih para bidadari di taman syurga terhadap suami maising-masing. Cinta mereka tidak berbelah bagi, mereka tidak akan terpikat dengan lelaki lain meskipun semuanya tampan dan bergaya.

Suami kepada para bidadari itu telah ditentukan awal-awal lagi. Mereka sudah tahu siapakah bakal suami mereka di akhirat kelak. Mereka mulai mengenal suami masing-masing sejak kelahiran lelaki berkenaan ke dunia lagi.

Apa yang berlaku ke atas diri lelaki tersebut sentiasa diperhatikan oleh para bidadari itu yang tidak sabar menunggu saat pertemuan yang paling bererti di syurga kelak.

Apabila seorang isteri di dunia menyakiti hati suaminya dan menyebabkan suami tersinggung atau marah, maka akan segeralah para bidadari di syurga yang bakal menjadi isteri kepada suami itu dengan berkata:

“Janganlah engkau menyakiti dia kerana ini akan menyebabkan kemarahan Allah ke atasmu. Di sisimu cuma untuk sementara sahaja sebab di akhirat nanti dia akan menjadi suami kami pula”.

Di syurga nanti kaum lelaki yang menjadi penghulu dan raja di mahligai masing-masing akan menghadapi tempoh perkahwinan dan perkelaminan yang paling nikmat dan lazat.

Perkelaminan mereka tidak akan pernah digugat oleh perasaan resah dana tenaga yang melemahkan, tanpa dihambat oleh perasaan bimbang akan memperolehi anak yang ramai lantaran mereka tidak akan beranak lagi di syurga.

Kemewahan , kebahagiaan dan kesejahteraan para penghuni syurga menjalani suatu kehidupan yang sebenar dengan kesenangan yang tidak pernah susut mahupun berkurangan iaitu suatu kehidupan yang kekal abadi.

Inilah taman syurga untuk manusia yang mahu berfikir dan menggunakan akalnya kepada perkara-perkara ghaib yang dijanjikan oleh Allah SWT. Dan syurga itu bukanlah untuk golongan manusia yang melampaui batas dalam kehidupan setiap hari ketika di dunia.

Sumber: Kisah -kisah benar 7-Nurulbasri
Please Subscribe my youtube channel. Tq.

Translate

CLOSE