Kisah Nabi Dan Para Sahabat Tentang Jenazah


Kisah Nabi Dan Para Sahabat Tentang Jenazah

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatas bumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." 

Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didalam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya.

Kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." 

Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran cukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. 

Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."

Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:

§ Menjaga sembahyang lima waktu
§ Banyak bersedekah
§ Banyak membaca al-quran
§ Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

§ Dusta
§ Kianat
§ Adu-adu
§ Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."
Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu iaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang menitiki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" 

Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur saja demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."

Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa khianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai khianat."

Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

§ Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
§ Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada bungkusan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan bungkusannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." 

Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" 

Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:

§ Ketika melihat Malakulmaut
§ Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
§ Ketika menghadapi hisab dihari kiamat

Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:

§ Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
§ Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
§ Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.

Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:

§ Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
§ Mudah dan ringan hisabnya
§ Diampunkan segala dosanya

Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:

§ Ketika mati
§ Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
§ Ketika hisab
§ Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat

Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:

§ Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
§ atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."

Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaan tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.

Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."

Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."

Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara langkah tapak kaki mereka telah mula pulang, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. 

Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)

Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan taring keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keduanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."

Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. 

Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan terburu-buru, andaikata kamu mengetahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan terburu-buru. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: 

Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."

A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "SemogaAllah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepadaAllah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. 

Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. 

Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semogaAllah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.

Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem."

Kisah Syaitan Khannas dan Nabi Adam

Kisah Syaitan Khannas dan Nabi Adam

Syaitan sememangnya tidak pernah mengenal putus asa untuk menghancurkan anak cucu Adam.........

Suatu hari Iblis laknatullah membawa anaknya yang bernama Khannas menuju ke rumah Nabi Adam AS dan Siti Hawa. Ketika itu, Nabi Adam AS baru saja meninggalkan rumah untuk pergi mencari nafkah. Maka tinggallah Siti Hawa keseorangan di rumah. Tiba-tiba, pintu rumahnya diketuk, lalu dibuka oleh Siti Hawa, lalu dia bertanya: “Siapa kamu?” Lalu Iblis menjawab: “Tolong jagakan anak saya, nanti saya akan datang untuk ambil dia balik.” 

Siti Hawa yang mempunyai sifat keibuan dan tidak mengetahui muslihat Iblis laknatullah terus memberi pertolongan. Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda terperanjat lalu bertanyakan Siti Hawa: “Anak siapakah ini?” Lalu Siti Hawa menjawab: “Tak tahulah, tadi ada seorang wanita menyuruh kita menjaga anak ini.” Nabi Adam AS berfikir dan berkata: “Ini tentu anak syaitan yang mahu menganggu anak cucu kita…” “Apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Siti Hawa pada Nabi Adam AS. Setelah agak lama berfikir, Nabi Adam AS menjawab: “Kita potong-potong badannya sehingga kecil dan kita gantungkan daging-dagingnya di pokok luar rumah kita. Nanti apabila ibunya datang biar dia nampak dan tahulah dia anak nya sudah tidak ada…”

Keesokan pagi, Iblis pun datang lagi ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja: “Mana anak aku?” tanya Iblis pada Siti Hawa. Siti Hawa pun dengan terus terang memberitahu apa yang telah meraka berdua lakukan terhadap anak syaitan tersebut: “Semalam Adam pulang ke rumah, lalu ia mengetahui yang anak itu anak syaitan, lalu kami kerat2 anak kamu dan kami gantungkan daging-dagingnya di atas pokok di luar sana,” jelas Siti Hawa. “Oh… benarkah?” kata Iblis laknatullah dengan selamba. Lalu Iblis menyeru anaknya: “Khannasss….!!!” Tiba2 daging2 anaknya yang telah dikerat bergantungan di atas pokok itu pun bercantum kembali dan menjadi hidup kembali. Iblis masih tidak berputus asa dan masih meminta Siti Hawa agar menjaga Khannas malah dia berpesan akan kembali lagi esok harinya. 

Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda terkejut melihat anak Syaitan yang bernama Khannas itu masih hidup dan bertanya pada Siti Hawa kenapa anak syaitan itu masih berada di rumah meraka. Hawa menerangkan apa yang berlaku. “Kita tak boleh biarkan usaha syaitan untuk menganggu hidup anak cucu kita,” kata Nabi Adam. “Apa harus kita lakukan?” tanya Siti Hawa. “Beginilah.., kita bakar anak syaitan ini dan abunya kita buangkan ke laut, biar abunya di bawa arus laut, tentu ibunya tidak akan mendapat anaknya ini lagi…” terang Nabi Adam AS.

Keesokan paginya datanglah Iblis bertanyakan anaknya ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja. “Mana anak aku?” tanya Iblis. “Anak kamu sudah kami bakar dan abunya kami buang ke laut!” jawab Siti Hawa. “Oh, benarkah?" kata Iblis lalu sekali lagi menyeru anaknya: “Khannas!!!” Lalu bercantumlah kembali daging anaknya dari abu, dan menjadi Khannas kembali dan kemudian diserahkan kembali pada Siti Hawa untuk dijaga.

Apabila Nabi Adam AS pulang, baginda mendapati anak syaitan itu masih juga berada di rumahnya. “Ini tak boleh jadi, kita tak boleh biarkan mereka ganggu anak cucu kita,” kata Nabi Adam. “Apa harus kita lakukan?” tanya Siti Hawa. “Begini sajalah…, kita belah dua anak syaitan ini. Kamu telan sebelah, aku telan sebelah. Habis cerita!” cadang Nabi Adam AS.

Keesokan hari, datanglah lagi Iblis bertanyakan anaknya ketika Nabi Adam AS sudah keluar bekerja. “Mana anak aku?” tanya Iblis. “Kali ini kamu tak dapat balik anak kamu..,” jawab Siti Hawa dengan penuh yakin. “Kenapa?” tanya Iblis. “Anak kamu telah kami telan!” jawab Siti Hawa dengan tegas. “Oh, benarkah?" Lalu Iblis memanggil anaknya: "Khannas!!!" Tiba-tiba terdengarlah suara Khannas dari dalam badan Siti Hawa. “Bagus anakku, kamu duduk di sana, jangan sesekali keluar,” Iblis memberi arahan kepada anaknya. Maka duduklah Khannas di dalam tubuh badan manusia sehingga hari kiamat. 

Syaitan Khannas ini tugasnya:-- Bila kita makan, dia pun makan, bila kita minum dia pun minum. Apa-apa sahaja aktiviti kita buat dia akan menyertainya jika kita tidak membaca BASMALAH (Bismillah).

Bila kita solat dia akan berusaha supaya kita berasa was-was. Sebab itulah kadang-kadang bila tengah bersolat, tiba-tiba sahaja kita lupa bilangan rakaat yang telah kita lakukan. Kadang-kadang bila buat kerja, kita keliru dan ingat-ingat lupa. Ubatnya banyakkan ISTIGHFAR (Astaghfirullah). Syaitan Khannas ini akan berlari / bermain dalam darah kita. Ubatnya ialah dengan membanyakkan ZIKIR.

Sahabat Rasulullah SAW pernah bertanya bagaimana hendak mengelak dari Khannas ini. Pesan Rasulullah SAW, setiap apa yang hendak kita lakukan mulakanlah dengan membaca BASMALAH dan doa, atau sekurang-kurangnya bacalah BASMALAH. Khannas akan berasa kelaparan bila kita berpuasa dan akan menjadi bertambah kurus bila kita makan dengan membaca Basmalah. Bagi yang sudah menjadi Suami Isteri, sebelum 'bersama', bacalah BASMALAH dan doa-doa. Jika tidak, Khannas dan syaitan-syaitan yang lain akan ikut serta 'bersama'.

Lihatlah bagaimana syaitan yang tak pernah putus asa mahu memperdayakan anak cucu Adam. Dalam Surah An-Nas juga ada menceritakan hal syaitan bernama Khannas yang sentiasa berusaha membuat kita was-was. Apa-apa pun mulakan apa sahaja aktiviti dengan "BISMILLAHI RAHMANIR RAHIEM!". Wallahu’alam…

The Story of SATAN’S Visit to Prophet Muhammad (SAW)



The Story of SATAN’S (Devil) Visit , The Accursed (Face to Face with prophet muhammad s.a.w. devils physical description and the truth of so much problems in the world read to understand your ENEMY. )

This story reaches us from two sources. In our Efendi's Irshad is a hadith through Hz. Anas ibn Malik (r.a.). In the last chapter of Hz. Muhyiddin ibn Arabi's (q.s.) book Shajarat al-kawn, "The Tree of Being", is a version derived from a hadith related by Muadh ibn Jabal from Hz. Ibn Abbas (r.a.).

One day a congregation was gathered at the home of one of the Ansar around the Prophet (s.a.w.s.). [According to Hz. Anas, it was Abu Ayyub]. In the middle of a wonderful discourse an ugly voice from the outside was heard saying, "O the ones inside, [or, "O Messenger of Allah!"] Would you permit me to enter? I have business with you!" All looked at the Prophet (s.a.w.s.), who said to the ones present, "Do you recognize the owner of this voice?" The companions answered, "Allah and his Messenger know best". The Prophet (s.a.w.s.) said, "It is Satan the Accursed". On hearing that Hz. Umar (r.a.), who was present, pulling his sword, asked, "O Messenger of Allah, permit me to go and cut off his head!" [Let me smash his skull and free the people from his trouble!"] The Prophet (s.a.w.s.) replied, "No Umar, don't you know that you cannot kill him? He has permission to exist until Doomsday". Then he added, ‘Open the door and admit him, as he did not come on his own but on Allah's orders. [Or, "There is always an underlying reason for things. Otherwise he would not have come here".]
Then Rawi (r.a.), one of the companions, relates the tale. "They opened the door and he appeared in front of us as an old man, cross-eyed [or blind in one eye] and scant of beard, with only six or seven long hairs hanging from his chin. He had a very big head, his crossed eyes close to the top of his head, high on his forehead, with big thick hanging lips like those of a water buffalo. He saluted the Prophet and the companions, to which the Prophet (s.a.w.s.) responded, "O Accursed, the salam and salutations belong to Allah most high". Then he said, "I heard you are here on business. What is it?"

Satan said, I did not wish to come here, I was forced to. An angel came from your Lord, who honors whom he wishes, and said, "Allah most high orders you to Muhammad, but you will go to him in humility and abasement, and be submissive and tractable. You will tell him how you seduce and mislead humankind. You are going to answer all his questions truthfully, without a single lie". Allah also said that if I lied to you, he would turn me into ashes and blow me away in the wind and my enemies would laugh at me. I come with such orders, O Muhammad.

"Then the Prophet asked the devil, tell me who in the creation do you hate most? "The devil answered you O Muhammad! ["And all the prophets"]. There is no one in the whole creation that I hate more. There is no one in the whole creation I hate more. There is none other like you. "The Messenger of Allah (s.a.w.s.) [Confirmed that the devil was his own, and all the prophets greatest foe]. He asked, whom else do you detest, besides me?

"Satan said, the young ones who have given up their pleasures and themselves for Allah's sake; the men who act upon their knowledge and who decline all that is doubtful; the ones that are clean, wash thrice that – which they wish to cleanse. Then the patient poor, who neither ask from others the things they need, nor complain. Then the thankful rich, who give alms lawfully and spend lawfully. [Hz. Anas lists fourteen enemies after the prophets: the knowledgeable who act on what they know; readers of the Quran who pattern themselves on it; those who call to prayer for Allah's sake; the satisfied poor; the compassionate; the generous; those ho perform the morning prayer on time; advisors and reformers; abstains from unlawful food and sexual relations; those who are always in ablution; the modest; those who place their trust in Allah; benefits of the poor; they devout busy in Allah's service].

Then the Prophet (s.a.w.s.) asked, what happens to you, O accursed one, when my people do their prayers? "I shake and tremble as if stricken with malaria because I see your people raised in blessing and power each time they prostrate". What happens to you, O Accursed, when my people fast? "I have my hands and feet tied until they break their fast". What happens when they all meet pilgrimage at the house of their lord? "I lose my wits, I go mad". What happens to you when they recite the holy Quran? "I melt, like lead turning to hot liquid in the fire". When they pay alms? " I am torn to pieces, as if the generous donor took a chainsaw and sawed me into four pieces, because there are four beatitudes which the donor receives--the blessing of abundance, love and respect from Allah's creatures, a shield from hellfire, and relief from distress and troubles".

Then the messenger of Allah (s.a.w.s.) asked the devil what he thought of his beloved companions. About Hz. Abu Bakr (r.a.) he said, I hate him. Even before Islam he refused to obey, nay even to hear me. How can he listen to me now? About Hz. Umar ibn Khattab he said, I run away whenever I see him! About Hz. Uthmann ibn Affan he said, I am ashamed in front of him. Even the angels of mercy are ashamed in front of him. Also Hz. Ali ibn Abu Talib he said, oh if I could just be safe from him, if he would just let me be. I would let him be but he will not leave me alone!

"Having heard the answers of the accursed Satan the Prophet thanked Allah and said, Praise be to Allah who has blessed my people with such felicity and cursed you with such negativity until that appointed time. When the devil heard that, he said alas for you. What felicity for you people? How can you feel there is safety for them as long as I exist? I enter their very veins, their very flesh, and they cannot even suspect, let alone see or feel me. I swear by Allah who has given me time until doomsday that I will seduce them all. The intelligent and simple minded, the learned as well as the ignorant, the devout and the sinner. None will be safe from me except the true servants of Allah. The Prophet (s.a.w.s.) asked who are the true servants of Allah, according to you?

The devil said, you know well O Muhammad, that whoever loves his money and his property Allah does not count that person among his servants. Whenever I see someone who does not say "mine" and "me", and who does not love either money or flattery, I know he is truly a servant of Allah and I run away from him. As long as one loves money, property, flattery, he obeys me and he is my servant. I need many servants and I have many servants. I am not alone. I have 70,000 children, each of them with his assigned duties. Each of my 70,000 children has 70,000 Satan’s serving under him, all assigned to different posts. Many are young and the older women with theologians, preachers and shaykhs. There are almost no differences of opinion between your young people and my devils. Your children play happily with my children. Some of them devout and some of the pious get along very well with my people! My devils lead the imagination of the pious from one height to another. Arrogant, they leave the sincerity of their devotions. Soon they fight with each other, and they don't even know what is happening to them. Then I whisper to them, Disbelieve! When they disbelieve I say, "I am of you. Surely I fear Allah, the lord of the worlds". (Surah al-Hashr, 16)

Then the accursed devil told how he profited from habits of man which he liked. About lying he said that do you know, O Muhammad that lying is from me and I am the first liar? Whoever lies is my best friend; whoever swears to the truth of his lie is my beloved. You know O Muhammad that I swore by Allah and lied to Adam and Eve. I swore to them both, "Surely I am a sincere advisor to you". (Surah Al-Araf, 21) I also love rejection and gossip. They are my delightful fruits. I detest loving families. If they think of rejecting each other, separating from each other, and talk about divorce, even if just once, the marriage bond in Allah's view is dissolved. The wife will be unlawful to the husband. When they sleep together, they will be adulterers. If they have a child he will be a bastard. I love all that.

O Muhammad, let me tell you about my friends who abandon prayers or delay them. When it is time for prayer I make them imagine that there is still time that they are busy. They should enjoy what they are doing, they can pray later! I hope they will die before doing their next prayer, and some of them do. Even when they do their prayers late, their devotions are thrown in their faces. If I cannot succeed myself, I send them a human Satan who will prevent them from their devotions. If I don't succeed again, I enter into their prayers. I tell them, "look to the right, look to the left! Think of the past, plan your future! When they do that, I caress their cheeks and kiss their foreheads and take the peace from their hearts.

You know, O Muhammad, that the prayers of those whose attention is outside of them or who are imagining things, which do not belong in the presence of Allah, are also rejected and thrown in their faces. If I am not successful in that, I order them to do their prayer fast, and they look like hens picking at grain. If I still don't succeed, I follow them to the congregational prayers and put bridles on their heads. I pull and lift their heads from the prostration before the imam, and I push their heads down before the imam touches his head to the ground. I am overjoyed to remember that Allah will turn those unruly heads into donkey heads on the day of last judgment. If I am still not successful, I try at least to make them crack their fingers while they are making prayers. Then they will be among those who make my tasbih instead of Allah's tasbih. Or at least I will blow into their noses and make them yawn, and if they open their mouths a little devil will enter into them through their mouths and increase their love and ambition for this world. The one who loves and is ambitious for this world becomes my soldier; he obeys me and does as he is ordered.

O Muhammad, how can you hope and be serene about your people's salvation and felicity? I have a trap at every corner for them. I go to the poor and tell them, "What has Allah done for you? Why do you pray to him? Prayer is for those to whom he has given abundance". Then I go to the ones who are sick and tell them to stop praying, and remind them that even Allah said, "There is no blame on the sick" (Surah Nur, 61). I hope that they will die having abandoned their prayers, so that Allah will meet them with anger in the hereafter.

O Muhammad, if I have told you a single lie, may scorpions bite me, and ask Allah that he turn me into ashes. O Muhammad, do not be sure of your people. I have already converted a sixth of them, who have left their religion.

Then the messenger of Allah (s.a.w.s.) asked, O accursed one, with whom do you most likely spend your time with? The usurer. Your best friend? The adulterer. With whom do you share your bed? The drunkard. Who are your guests? The thieves. Who are your representatives? The magicians and soothsayers. What pleases you most? Divorce. Whom do you love most? Those who abandon their Friday prayers. [Hz. Anas gives ten friends of Satan: tyrants and oppressors; the arrogant; servile scholars who hide the truth for the benefit of tyrants; dishonest tradesmen; drinkers of alcohol; dealers in fraud; slanderers; those who stir up trouble among friends].

Then the prophet (s.a.w.s.) asked, what breaks your heart, O accursed one? The determination and the firm footsteps of those who march against the enemies of Allah for Allah's sake. What gives you pain? The repentance of the penitent. What makes you grimace? The alms given in secret. What makes your eyes blind? The tahajjud prayer in the middle of the night.

What makes you bow your head? Prayer done in congregation. The prophet continued asking: O Satan, according to you, who are the happiest among people? The miser. What prevents you from doing your job? The gathering of men of knowledge and their discourses. How do you eat your food? With my left hand and the tips of my fingers. When the sun is hot, where do you seek shade? Under people's dirty fingernails. Then the messenger of Allah (s.a.w.s.) asked, What did you ask from my lord on the day you were rejected from his presence? I had ten requests, which were accorded. What were they, O accursed one?

I asked Allah to make me a partner in the properties and children of the children of Adam. He gave that to me, and he said "incite whom thou canst with thy voice, and collect against them thy horse and thy foot, and share with them in wealth and children, and promise them". The devil promises them only to deceive. (Surah Bani Israil, 64). I eat from the meat of animals killed without the bismillah and from the food bought by money gained through interest, injustice, and tyranny. I am the shareholder of the property whose owner does not take refuge in Allah from me. I am part father of the child, which comes from intercourse performed without bismillah. I am the traveling companion of the one who rides a vehicle, which is going to an unlawful destination.

I asked Allah to give me a house, and he gave me public bathrooms. I asked Allah to give me a temple, and he gave me the marketplace as my temple. I asked Allah to give me a book. He gave me the books of poetry as my book. I asked for a call to prayer, and he gave me the dancing music. I asked for someone to share my bed, and he gave me the drunkard. I asked Allah for helpers. Allah gave me those who believe in free will. I asked Allah to give me brothers and sisters, and Allah gave me the squanderers who spend their money on evil things. Allah said, "Surely the squanders are the devil's brethren"(Surah Bani Israil, 27). Then I asked Allah to be able to see the children of Adam while they are unable to see me, and he accorded that to me. I wished that the very veins of the children of Adam are my routes, and it was given to me. So I flow in their veins as I wish and enter their flesh. All these were given to me, and I am proud of what I received. Let me add O Muhammad, that there are more with me than there are with you, and until doomsday there will be more with me than there are with you.

Then the prophet (s.a.w.s.) said, if you had not proven what you said with the verses of Allah's book, it would have been hard for me to confirm what you say. The devil continued, do you know O Muhammad, that I have a son whose name is Atam [in Arabic, the first of the night] he ****es in the ear of the people who go to sleep without performing their night prayers. His urine puts them to sleep; otherwise no one could have gone to bed without finishing their prayers. Then I have a son whose name is Mutaqadi [in Arabic, one who presses for payment]. His duty is to publicize the prayers, the devotions, the good deeds which are done in secret for Allah's sake, because Allah promises to reward the good deed done secretly a hundred-fold.

When deeds are publicized and receive credits and praise from the creatures of Allah. Allah takes away 99 of the promised one hundred rewards. Then I have a son whose name is Kuhayl(kohl). His duty is to put kohl on the eyes of those in the presence of wise men or preachers. The ones whose eyes he has touched start falling asleep. They are thus prevented from hearing the words of Allah or receiving any benefit from them.

The devil talked about women. He said, whenever a woman leaves her seat a devil sits in her place. On the lap of every woman sits a Satan who makes her desirable to whoever looks at her. Then he orders the woman to open and show her arms, her legs, and her breasts, and with his claws the devil tears her veil of shame and decency.

Then the devil started to complain. He said O Muhammad, in spite of all this I have no strength to take away the faith of the faithful. I only take away their faith when they throw it away. If I were able, there would be no face of this world that could say la ilaha illallah, Muhammad rasulullah, "There is no god but Allah, and Muhammad is his messenger". I would not leave a single one to pray or fast. All I can do is to give the children of Adam imaginations, illusions and delusions, make the ugly appear beautiful, the wrong, right, and the bad, good. Neither do you have the power to give faith. You are only a proof of the truth, because I know that if you were given the power to give true faith you would not leave a single non-believer on the face of this world. The fortunate one who is a believer is fortunate in his mother's womb. The rebellious sinner is a rebel in his mother's womb. As you are the guide of the fortunate, I am only the cause of sin of the ones who are destined to sin.

Allah is he who renders one fortunate and another rebellious. Then he recited from Surah Hud, "If thy lord had pleased he would have made people a single nation, and they cease not to differ, except those upon whom thy lord has mercy, and for this did he create them". The word of thy lord is fulfilled: I shall fill hell with jinn and men altogether (Surah Hud, 118-119). He recited from Surah Ahzab, ayat 38: "The command of Allah is a decree that is made absolute".

Then the mercy upon the universe told the devil, O father of all bitterness, I wonder if it is at all possible for you to repent and return to your lord. I promise I would intercede for you. The accursed one answered, O messenger of Allah, it is Allah’s justice. The ink on the pen, which wrote the judgment, is dry. What will happen, will happen until doomsday. The one who made you the master of all the prophets, the speaker for the inhabitants of paradise, the one who chose you to be the beloved amongst all his creation, chose me to be the master of sinners and the speaker for the inhabitants of hell. He is Allah, devoid of all lack. O Muhammad, this is which I have told you is my last word to you, and I have told nothing but the truth.

Batu neraka : Batu Dari Burung Ababil Berusia 1,442 tahun


Seorang lelaki arab yang menemui sebiji batu dikatakan batu sijil atau di panggil ‘ batu neraka ‘ telah di tawarkan 4 juta usd atau dalam RM12 juta. Tetapi beliau menolak tawaran tersebut. Batu yang mempunyai lukisan burung dan gajah ini dikatakan batu yang di dijatuhkan burung Ababil terhadap tentera Abrahah yang mahu meruntuhkan Kaabah.

Bagaimana batu itu ditemui..?

Ketika dalam perjalanan melalui sebuah gunung berhampiran sempadan Yaman, seorang lelaki Arab dikenali sebagai Saleh Musfer Al Gamdi telah menemui sebiji batu yang amat pelik.
Menurut beliau, batu tersebut mungkin seperti yang telah disebut dalam satu ayat Al-Quran, di mana Allah telah menghantar burung Ababil untuk membuang batu-batu Sejil (batu neraka) untuk memusnahkan tentera yang diketuai oleh ketua perang Abrahah dari Yaman yang mahu meruntuhkan Kaabah di Tanah Suci Makkah.




Setahun selepas beliau menemui batu tersebut, beliau telah ditawarkan $4 Juta(RM12 Juta) untuk batu tersebut oleh pembida. Batu itu mempunyai keunikan dimana terdapat lukisan burung dan gajah dan berat 131 gram, betul-betul sama dengan perkataan yang disebut dalam ayat al-Quran mengenai batu itu iaitu dalam Surah Al-Fil.

Pakar menganggarkan bahawa batu itu berusia sejak hampir 1,442 tahun. Di samping itu, beliau memberitahu bahawa beliau telah menjumpai batu tersebut setelah bermimpi ayah dan datuknya, satu lagi sebab untuk beliau tidak menjualnya.


Sumber

Buqa'awiyya Pokok Dan Sahabat Nabi Yang Masih Hidup Hingga Kini

Buqa'awiyya Pokok Dan Sahabat Nabi Yang Masih Hidup Hingga Kini 

Buqa'awiyya Pokok Dan Sahabat Nabi Yang Masih Hidup Hingga Kini. Pohon ini sudah berumur ribuan tahun lamanya, namun dengan izin Allah S.W.T, pohon ini masih hidup dan berbuah hinggalah ke hari ini. Digelar sebagai Pohon Nabi kerana pohon ini dikatakan pernah melindungi Rasulullah SAW dari panas terik matahari. 


Lihatlah sampai hari ini pohon tersebut tetap subur walaupun berada di tengah-tengah padang pasir yang kering kerontang serta tiada tumbuhan yang hidup sepertinya. Allah SWT. menghidupkannya dengan kehendakNya.

TAHUKAH ANDA APAKAH POHON INI ? 

1. Inilah pohon yang memahami cinta buat Nabinya Muhammad SAW صلى الله عليه وسلم. Pohon yang diberkati. 

2. Sehingga sekarang pokok ini masih hidup lagi di Jordan. Sebab itu ianya digelar “the only living sahabi” atau “sahabat Nabi yang masih hidup”.

Sedikit sejarah mengenainya… 

1. Ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم keluar ke Syam bersama Maisarah -pekerja Sayyidatuna Khadijah ra- untuk berniaga, Baginda صلى الله عليه وسلم pernah berteduh di bawah pohon ini sebelum sampai ke sana. 

2. Semasa Baginda صلى الله عليه وسلم berteduh di bawahnya, dahan dan ranting² pohon ini bergerak menaungi Baginda صلى الله عليه وسلم daripada cahaya matahari. 

3. Seorang paderi yang melihat kejadian ini datang bertemu Maisarah & menunjukkan kepadanya pohon tempat teduhan Rasulullah صلى الله عليه وسلم itu dengan berkata: “Hanya seorang Nabi sahaja yang berteduh di bawah pohon ini.” 

4. Pohon ini terletak di tengah padang pasir bernama Buqa’awiyya di negara Jordan. Dari segi geografi, ia berdekatan dengan kota Bosra di Syria. Sebagaimana kita tahu, Rasulullah S.A.W dua kali tiba di Bosra 

A) Ketika bersama bapa saudaranya Abi Talib sewaktu berumur 12 tahun dan bertemu dengan Rahib Buhaira dan terserlah tanda kerasulan baginda di belakang bahu sepertimana tercatat dalam kitab injil tentang tanda kerasulan nabi akhir zaman. 

B) Kali kedua rasulullah ke Bosra membawa barang dagangan Saidatina Khadijah. Apa yg menarik..selepas dari tanah Tabuk hingga ke Bosra sejauh lebih 500km..kita tidak akan berjumpa dengan pokok seumpama di atas.

Ikuti peristiwa dan kisah Nabi Muhammad S.A.W. dengan Rahib Bahira di Kota Busra,Syam.

Rahmat kepada sekalian alam,Muhammad S.A.W.,telah mencapai umurnya 12 tahun.

Baginda S.A.W mempunyai tubuh badan dan wajah yang unik dan berbeza di kalangan rakan kanak-kanaknya, wajah Baginda S.A.W adanya cahaya yang terang dan menerangi sekeliling wajahnya dan Baginda S.A.W,hatinya sentiasa berada di dalam ketenangan.

Pada masa itu,Abu Talib,sedang menjaga dan memelihara Baginda S.A.W,dan pelbagai rintangan dan cabaran dihadapi beliau. Atas sebab inilah, beliau berasa bertanggungjawab untuk melibatkan diri di dalam kabilah/rombongan perniagaan. Beliau memutuskan untuk pergi ke Damascus, Syam pada tahun itu dengan menyertai rombongan perniagaan yang mana telah dirancang dan disusun atur oleh orang Quraisy untuk urusan tukar barang. Persediaan untuk perjalanan ini telah dibuat dan semua ini telah siap sebelum Baginda S.A.W yang ketika itu masih kecil datang menyertai rombongan perniagaan ini.

Seterusnya,Abu Talib,pak cik Baginda S.A.W,yang mana Baginda S.A.W sangat mengasihi beliau,akan berpisah dari Baginda S.A.W untuk satu jangka masa.

Walaubagaimanapun,bagaimana beliau akan mengharungi perkara ini?setahun yang lalu, Baginda S.A.W telahpun kehilangan kedua-dua ayah dan ibunya dalam dua perjalanan hidup sebelum ini. Sekarang,penjaganya, Abu Talib akan pergi untuk menyertai rombongan perniagaan ini dan akan berpisah dengan Baginda S.A.W untuk beberapa hari. Bagaimanakah kasih dan rasa sayang Baginda S.A.W pada pak ciknya akan mengharungi perpisahan ini?

Seperti Abu Talib,ahli keluarga beliau juga risau dan bimbang jikalau sesuatu berlaku kepada Baginda S.A.W. dan atas sebab inilah, ahli keluarga tidak mahu Baginda S.A.W untuk menyertai rombongan perniagaan ini. Walaubagaimanapun, Baginda S.A.W tetap mahu mengikuti pak ciknya dalam rombongan ini. Baginda S.A.W telah ditinggalkan dan Baginda S.AW sedih sepanjang hari. Baginda S.A.W tidak bercakap kepada pak ciknya semasa Beliau sedang baru memulakan perjalanan dengan nada yang sedih:

“ wahai pak cik! kemana dan dengan siapa kamu pergi untuk meninggalkan saya?saya tidak lagi mempunyai Ibu ataupun Bapa bersama saya.”

Nabi kita,Muhammad S.A.W telah menangis dan tangisan ini telah mengindahkan kata-kata yang telah keluar dari mulut Baginda S.A.W. walau sekeras mana hatipun,Abu Talib,yang mana sangat kasih kepada anak saudaranya,tidak mampu untuk menolak permintaan Nabi S.A.W.

Abu Talib, dengan segera menukar fikirannya mendengar ekpressi Nabi S.AW. atas perkara ini. Baginda S.AW. telah boleh mengikuti rombongan perniagaan ini bersama Pak ciknya, dan hati Baginda .S.A.W telah diisi dengan kegembiraan dan keriangan setelah keputusan atas perkara ini telah diambil. Persediaan perjalanan telah disempurnakan dan Baginda .S.AW telah menyertai rombongan ini bersama pakciknya.

Rahib Bahira

Ada seorang Rahib bernama Bahira yang tinggal disebuah gereja kecil yang dekat dengan sebuah pasar di kota Busra. Pada masa itu, Rahib Bahira ialah di antara paderi yang mendalam ilmu pengetahuannya dan mempunyai reputasi yang baik di kalangan paderi-paderi kristian. Di dalam gereja di mana Rahib Bahira berkhidmat,ada sebuah buku yang mana mereka-mereka yang datang ke gereja dan membaca buku itu akan menjadi orang yang berilmu pengetahuan dalam agama krsitian.pada masa itu,semua paderi-paderi kristian telah mengambil munafaat dari buku itu.

Rombongan perniagaan Quraisy,dari Mekah, berdagang dan bertukar barangan di pasar yag hampir dengan gereja Rahib Bahira yang mana mereka datang ke pasar di kota Busra ini setiap tahun. Apa yang mereka rasa ganjil dan pelik di kalangan rombongan perniagaan Quraisy ialah Rahib Bahira,yang mana sebelum ini tidak mengambil perhatian dan tidak berkomunikasi dengan mereka sebelum-sebelum ini,telah membuat suatu perkara yang mengejutkan dan Rahib Bahira telah mengadakan satu jamuan untuk mereka.kenapa jamuan dan perhatian ini diberikan? Inilah persoalan yang bermain di dalam minda di kalangan ahli rombongan perniagaan quraisy. Rahib Bahira telah menyaksikan sesuatu perkara yang penting dan besar yang mana paderi-paderi kristian pada masa itu tidak ambil peduli dan tidak perasan.

Semasa Beliau melihat pergerakan rombongan perniagaan quraisy,beliau perasan dan nampak adanya awan melindungi Nabi Muhammad S.A.W semasa Baginda S.A.W berjalan. Apabila rombongan perniagaan quraisy itu sampai dan berehat berhampiran dengan sebatang pokok,beliau memerhatikan bahawa awan yang sama telah melindungi pokok itu dan dahan-dahannya.awan itu sentiasa bergerak dan melindungi Nabi S.A.W sehinggakan tidak kelihatan sedikit pun bayang-bayang Nabi S.A.W akibat pancaran matahari. Bahira,yang mana telah melihat perkara yang pelik ini, telah menjemput rombongan perniagaan quraisy untuk jamuan. Beliau telah menghantar mesej kepada quraisy mekah yang berbunyi:

“Wahai Quraisy! aku telah menyediakan hidangan jamuan untuk kamu.aku mahu semuanya di antara kamu:yang tua,muda,bebas dan hamba-hamba kamu.” Kabilah quraisy berasa terkejut dan pelik dengan sikap rahib bahira.mereka memikirkan atas sebab apa dan mereka bertanya,”wahai bahira si rahib,dengan nama Tuhan,perbuatan kamu sangat berlainan pada hari ini. Kami singgah di sini setiap kali kami datang ke busra,kamu tidak pernah menghiraukan dan melayan kami seperti ini sebelum ini.atas sebab apa?”
Bahira tidak memberitahu rahsianya dan beliau menjawab dengan,”ya,kamu benar,apa-apapun,kamu ialah tetamu aku.atas sebab inilah,aku ingin berkhidmat dan menyediakan makanan untuk kamu.datanglah dan buatlah seperti di rumah kamu sendiri!”

Mereka menerima jemputan ini dan duduk di meja makan.walaubagaimanapun,ada individu yang tidak ada dalam majlis jamuan makan itu. Bahira sedang mencari kanak-kanak itu,iaitu Muhammad S.A.W.

Kerana Baginda S.A.W yang paling muda dan tidak hadir dalam majlis jamuan,Baginda S.A.W telah ditugaskan untuk menjaga barang-barang dagangan,dan sambil menjaga,duduk berehat di bawah sebatang pokok.

Rahib bahira sedang sibuk melayan tetamu-tetamu quraisy di meja makan.walaubagaimanapun,tiada seorang pun di antara mereka berkata tentang kanak-kanak yang beliau cari. Rahib Bahira bertanya,”adakah lagi di antara kamu yang tidak datang makan?ada yang ditinggalkan?mereka menjawab,”tidak,Bahira,tetapi ada seorang kanak-kanak menjaga barang-barang dan kenderaan kami di tempat kami berehat.”
Bahira,yang mana telah mengkaji kitab suci, Injil,telah mempelajari ciri-ciri dan tanda-tanda Rasul terakhir,telah memberi sedikit tekanan kepada mereka supaya menjemput kanak-kanak itu.

Kabilah perniagaan quraisy tidak dapat menolak permintaan Rahib Bahira,jadi mereka telah kembali ke tempat mereka berehat dan membawa Baginda S.A.W berjumpa Bahira.sementara Baginda S.A.W sedang menikmati hidangan di meja makan, perhatian dan rasa kagum Bahira telah fokus pada Baginda S.A.W. Beliau memerhatikan setiap pergerakan dan situasi dengan teliti. Bahira telah menjumpai apa yang dicarinya dan mencapai objektifnya.

Ciri-ciri dan sifat kanak-kanak ini memang tepat seperti apa yang ditulus di dalam kitab Injil yang berada di pelukannya. Makanan telah habis dan sementara sedikit demi sedikit mereka beredar dari meja makan, Bahira datang kepada Baginda S.A.W dan memandang pada mata Baginda S.A.W dan berkata,”lihat,orang muda.aku mahu kamu menjawab soalah yang akan ku Tanya tentang Lat dan Uzza.”ekpressi tidak selesa kelihatan pada muka Baginda S.A.W dan berkata,”jangan tanyakan sebarang perkara berkaitan Lat dan Uzza kepada saya,demi Tuhan,tiada perkara yang lebih saya benci dari mereka.”

Bahira menarik kembali soalan pertamanya.”kalau seperti itu,orang muda,jawab soalan ini demi Tuhan.”Baginda S.A.W menjawab”tanyalah apa sahaja yang kamu mahu.”
Bahira bertanya beberapa soalan dan apa yang ditanyakan dijawab Baginda S.A.W dan semua jawapan yang dijawab Baginda S.A.W bertepatan dengan pengetahuan beliau tentang utusan terakhir. Akhir sekali, beliau melihat belakang badan Baginda S.A.W dan ternampak tanda cap Kenabian. Apa yang Bahira cari dan siasat tentang kanak-kanak ini dan dengan pasti beliau yakin bahawa kanak-kanak ini adalah utusan terakhir yang ditunggu-tunggu,Muhammad S.A.W.

Bahira dan Abu Talib, berhadapan muka ke muka.

Selepas Baginda S.A.W dikenalpasti, Bahira telah pergi kepada pak cik Nabi S.A.W,iaitu Abu Talib.

Pebualan berikut berlaku antara kedua-duanya:

“apa hubungan kamu dengan anak kecil ini?”

“dia ialah anakku”

“tidak,dia bukan anakmu kerana bapa kepada anak ini tidak sepatutnya hidup.”

“ya,kamu benar.dia ialah anak saudaraku,tetapi bukan anak kandungku.”

“jadi,apa yang telah berlaku kepada bapanya?”

“beliau meninggal dunia semasa ibu anak kecil ini mengandung.”

“ya,kamu telah berkata benar.”

Sekarang semuanya telah terbukti dan jelas bagi Rahib Bahira. Akhirnya,bahira memberikan nasihat kepada Abu Talib,yang mana seorang yang berkata benar dan jujur:

“dengan segera, bawa anak saudaramu ini kembali ke kampung halamanmu,lindungi dia dari perasaan cemburu dan benci bangsa yahudi.demi Tuhan,jika bangsa yahudi nampak anak kecil ini dan mendapati seperti apa yang aku dapati pada dia sekarang,mereka akan cuba memudaratkan,mendatangkan kecederaan malah sanggup membunuh anak kecil ini kerana anak saudaramu ini satu hari nanti akan mendapat satu amanah dan tanggungjawab yang besar dan akan memimpin manusia.janganlah tinggal lagi di sini. Pastikan anak kecil ini dibawa keluar dari kota ini dengan segera.”

Mendengar nasihat ini, Abu Talib telah mengambil tindakan dan dengan segera beliau menjual dan bertukar barang dagangannya dan kemudian pulang ke Mekkah bersama-sama anak saudaranya,iaitu Nabi S.A.W.

Pendapat dan karangan dari Ibn Hisham tentang peristiwa pertemuan Nabi S.A.W dengan Rahib Bahira.

Ibn Hisham:

Semasa Rasulullah S.A.W berusia 12 tahun (42 BH/580 CE),Baginda S.A.W telah pergi Syam bersama-sama pak ciknya,Abu Talib. Semasa mereka sampai di kota Busra,(berada di dalam Negara syam,dan berekatan dengan kota Howran yang berada di bawah kawalan romawi (roman).mereka telah berjumpa dengan seorang Rahib bernama Bahira.(nama sebenarnya ialah George),yang mana teah menunjukkan kebaikan dan melayan mereka dengan baik. Bahira sebelum ini tidak pernah menerima tetamu apatah lagi melayan tetamu-tetamu rombongan perniagaan Quraisy dari Mekah.

Bahira telah mengenalpasti ciri-ciri dan tanda-tanda kenabian pada Nabi S.A.W dan berkata sambil memegang tangan Nabi S.A.W:

“inilah ketua kepada segala manusia. Tuhan telah menghantar Dia dengan mesej yang mana akan disampaikan dan keamanan kepada seluruh alam.”

Abu Talib bertanya,”bagaimana kamu tahu itu?”

Bahira menjawab,”semasa rombongan kamu hadir dari arah Aqabah,semua batu dan pokok sujud,yang mana perkara ini tidak akan berlaku,kecuali kepada seorang Nabi,Rasul dan utusan Tuhan.saya boleh mengenalpasti dia juga melalui tanda cap kenabian yang ada di belakang badannya,berdekatan bahu,berbentuk seperti sebiji epal.saya telah mempelajari tanda-tanda ini dari kitab Injil.”

Bahira juga telah menyuruh Abu Talib supaya membawa dan menghantar anak kecil ini pulang ke Mekah dan jangan membawa lagi ke Syam untuk menggelak ancaman dari bangsa yahudi. Abu Talib telah mendenar nasihat ini dan Baginda S.A.W telah dihantar pulang ke Mekah dengan perlindungan dari beberapa orang pembantu dan hamba kepada Abu Talib.

Khutbah Rasulullah Saw Tentang Dajjal


Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin. 


Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya. 

Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf. 

Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk. 

Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu? Orang Arab itu akan berkata: Tentu. Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu. 

Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: Siapa Tuhanmu? Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah. 
Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.

Kata Rasulullah s.a.w lagi: Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi. 

Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi. 

Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah. 

Dalam hadis yang lain, di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur. 

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai. 

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu. 

Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi. 

Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: Mengapa menangis? Saya menjawab: Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya. 
Rasulullah s.a.w berkata: Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat. 

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.

Ada yang bertanya: Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga? Rasulullah s.a.w menjawab: Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu. 
Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya? Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan. 

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan? Mereka semua menjawab: Ya, kami ingin. Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan. 

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Masud dan kemudian membunuh Dajjal itu.

Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita. Wallahu A'lam.
Please Subscribe my youtube channel. Tq.

Translate

CLOSE