Iblis dan Godaannya: Mengungkap Kisah Awal Kesesatan Manusia

Iblis dan Godaannya
Kisah Iblis yang Menyesatkan Anak Adam

Kisah Iblis yang menyesatkan Anak Adam adalah salah satu cerita penting dalam Al-Quran yang menggambarkan kebanggaan, kesombongan, dan niat jahat Iblis terhadap umat manusia. Kisah ini mengajarkan kita tentang asal-usul kesesatan manusia, godaan Iblis, dan akibat buruk dari melanggar perintah Allah.

1. Penciptaan Adam dan Penolakan Iblis

Cerita bermula dengan penciptaan Nabi Adam (AS) sebagai makhluk pertama yang diciptakan oleh Allah. Allah memerintahkan seluruh malaikat dan jin untuk bersujud kepada Adam sebagai tanda penghormatan terhadap ciptaan-Nya. Semua malaikat tunduk, namun Iblis yang berasal dari golongan jin menolak untuk bersujud. Iblis merasa dirinya lebih baik daripada Adam, karena ia diciptakan dari api sementara Adam dari tanah.

Allah pun menegur Iblis atas kesombongan dan ketidaktaatannya:
"Apa yang menghalangimu untuk bersujud kepada apa yang telah Aku ciptakan dengan tangan-Ku sendiri? Apakah kamu merasa lebih tinggi? Jika demikian, maka engkau termasuk golongan yang sombong." (Quran, Surah Sad 38:75).
Iblis tidak hanya menolak untuk bersujud, tetapi juga mengungkapkan rasa angkuhnya, berkata:
"Aku lebih baik darinya. Engkau menciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah." (Quran, Surah Al-Araf 7:12).
Akibat kesombongannya, Iblis dihukum dan diusir dari surga.

2. Iblis Menyatakan Perang terhadap Anak Adam

Setelah dikeluarkan dari surga, Iblis bersumpah untuk menyesatkan umat manusia. Ia berjanji akan menggoda dan mempengaruhi anak cucu Adam agar melawan perintah Allah. Iblis berkata:
"Karena Engkau telah menyesatkan aku, aku pasti akan menghalangi mereka dari jalan-Mu yang lurus." (Quran, Surah Al-Araf 7:16).
Iblis berjanji untuk menggoda manusia sepanjang hidup mereka agar mereka jauh dari jalan yang benar dan terus menerus mengikuti hawa nafsu mereka.

3. Godaan Iblis terhadap Adam dan Hawa

Allah menempatkan Nabi Adam dan isterinya, Hawa (AS), di surga. Mereka hidup bahagia, namun Allah melarang mereka untuk mendekati atau memakan buah dari pohon tertentu di surga. Iblis yang telah bersumpah untuk menyesatkan Adam dan Hawa, memanfaatkan kelemahan mereka dengan menggoda mereka untuk makan dari pohon terlarang itu. Iblis berkata kepada mereka:
"Allah tidak melarang kalian berdua dari pohon ini, kecuali supaya kalian tidak menjadi malaikat atau hidup abadi." (Quran, Surah Al-Araf 7:20).
Iblis menipu mereka dengan memberikan janji-janji kosong tentang keabadian dan kesetaraan dengan malaikat, yang akhirnya membuat Adam dan Hawa terpedaya. Mereka memakan buah tersebut dan segera menyadari kesalahan mereka setelah melakukan pelanggaran tersebut.

4. Pengusiran dari Surga dan Penyesalan

Setelah memakan buah terlarang, Adam dan Hawa merasa malu dan menyesal. Mereka segera memohon ampun kepada Allah:
"Ya Tuhan kami, kami telah menzalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberikan rahmat kepada kami, niscaya kami akan termasuk orang-orang yang rugi." (Quran, Surah Al-Araf 7:23).
Allah pun mengampuni mereka, tetapi sebagai akibat dari pelanggaran tersebut, mereka diusir dari surga dan diturunkan ke bumi. Iblis, yang terus-menerus membenci manusia, tetap berusaha menggoda dan menyesatkan mereka sepanjang hidup.

5. Iblis Berusaha Menyesatkan Umat Manusia

Setelah diturunkan ke bumi, Iblis terus berusaha untuk menyesatkan keturunan Adam dan Hawa. Ia berusaha menggoda manusia dengan berbagai cara, seperti merayu mereka untuk mengikuti hawa nafsu, kebencian, kesombongan, dan ketamakan. Iblis berjanji akan membuat mereka lalai dalam menjalankan perintah Allah. Namun, Allah memberikan petunjuk-Nya melalui wahyu dan Nabi-Nya agar manusia bisa memilih jalan yang benar.

6. Pesan dari Kisah Iblis

Kisah ini mengajarkan umat manusia beberapa hal penting:

  • Kesombongan adalah jalan menuju kebinasaan: Iblis dihukum karena kesombongannya, menolak untuk bersujud kepada makhluk ciptaan Allah yang lebih rendah darinya.
  • Jangan terpedaya oleh godaan dunia: Iblis menggunakan tipu daya dan janji kosong untuk menggoda Adam dan Hawa, dan ia terus berusaha menggoda umat manusia untuk melanggar perintah Allah.
  • Pentingnya taubat dan pengampunan: Meskipun Adam dan Hawa melakukan kesalahan, mereka menyesal dan memohon ampun kepada Allah, dan Allah mengampuni mereka. Allah adalah Maha Pengampun bagi hamba-Nya yang bertaubat.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa Iblis tidak akan berhenti berusaha menyesatkan manusia, namun setiap individu memiliki kekuatan untuk memilih antara kebaikan dan keburukan dengan petunjuk yang diberikan Allah.

Translate

CLOSE