Latar Belakang Kisah
Ashabul Ukhdud adalah sekelompok orang beriman yang hidup di bawah pemerintahan seorang raja zalim. Raja tersebut memaksa rakyatnya untuk menyembah berhala dan mengingkari Allah. Namun, ada sekelompok kecil orang yang tetap teguh dalam keimanan mereka kepada Allah dan menolak penyembahan selain-Nya.
Raja merasa terganggu dengan keberadaan kelompok orang beriman ini. Dia khawatir mereka akan memengaruhi rakyat lainnya untuk meninggalkan ajaran sesatnya. Maka, raja memutuskan untuk menghukum mereka dengan cara yang sangat kejam.
Peristiwa Parit yang Membara
Raja memerintahkan untuk menggali parit besar yang kemudian diisi dengan api yang menyala-nyala. Orang-orang beriman yang menolak untuk meninggalkan agama mereka diancam akan dilemparkan ke dalam parit tersebut.
Namun, ancaman ini tidak menggoyahkan iman mereka. Satu per satu orang beriman yang enggan tunduk kepada raja dilemparkan ke dalam api. Dalam Al-Qur'an, Allah menggambarkan peristiwa ini:
“Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (Ashabul Ukhdud), yang apinya penuh dengan bahan bakar. Ketika mereka duduk di sekitarnya, sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”(Surah Al-Buruj: 4-8)
Keajaiban Seorang Bayi
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa di antara orang-orang yang akan dilemparkan ke dalam api ada seorang wanita bersama bayinya. Wanita itu sempat ragu dan merasa takut, tetapi bayinya yang masih menyusu berbicara dan berkata, “Wahai ibuku, tetaplah teguh, karena engkau berada dalam kebenaran.” Mendengar ini, wanita itu pun menguatkan imannya dan rela menjadi syahid demi Allah.
Balasan bagi Orang-Orang Zalim
Allah tidak membiarkan kezaliman berlangsung tanpa pembalasan. Para pelaku kejahatan, termasuk raja dan para pengikutnya, akhirnya mendapatkan azab dari Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
“Sesungguhnya orang-orang yang menganiaya orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan kemudian mereka tidak bertobat, maka bagi mereka azab neraka dan bagi mereka azab (yang membakar) di akhirat.”(Surah Al-Buruj: 10)
Pelajaran dari Kisah Ashabul Ukhdud
- Keteguhan Iman: Orang-orang beriman menunjukkan keberanian luar biasa untuk mempertahankan keyakinan mereka meskipun harus menghadapi siksaan yang berat.
- Kezaliman Tidak Akan Bertahan: Allah memperingatkan bahwa kezaliman akan berakhir dengan kehancuran, dan pelakunya akan dihukum.
- Balasan bagi Orang-Orang Beriman: Allah menjanjikan surga bagi mereka yang sabar dan teguh dalam menghadapi ujian di jalan-Nya.
- Kehidupan Dunia adalah Ujian: Kisah ini mengajarkan bahwa ujian iman adalah bagian dari kehidupan seorang mukmin.
Kisah Ashabul Ukhdud adalah pengingat bahwa keteguhan dalam beriman kepada Allah adalah kunci keberhasilan, baik di dunia maupun akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan kekuatan iman seperti mereka.