Dialog Nabi Muhammad dengan Iblis Laknatullah

Dialog Nabi Muhammad Dengan Iblis Laknatullah

Suatu ketika Allah SWT memerintahkan seorang Malaikat menemui Iblis agar mengadap Baginda Rasul SAW untuk memberitahu segala rahasianya, baik yang disuka maupun yang dibencinya. Hal ini dimaksudkan untuk meninggikan derajat Nabi Muhammad saw dan juga sebagai peringatan dan perisai umat manusia.

Kemudian Malaikat itupun mendatangi Iblis dan berkata : “Hai Iblis! Engkau diperintah Allah untuk menghadap Rasulullah saw. Bukalah semua rahasiamu dan jawablah setiap pertanyaan Rasulullah dengan jujur. Jika engkau berdusta walau satu perkataanpun, niscaya akan terputus semua anggota badanmu, uratmu serta disiksa dengan azab yang amat pedih”.

Mendengar ucapan Malaikat yang dahsyat itu, Iblis sangat ketakutan, maka segera ia menghadap Rasulullah saw dengan menyamar sebagai orang tua yang buta sebelah matanya dan berjanggut putih 10 helai yang panjangnya seperti ekor lembu.

Iblis pun memberi salam sampai 3 (tiga) kali salam, Rasulullah saw tidak juga menjawabnya, maka Iblis berkata : “Ya Rasullullah! Mengapa engkau tidak menjawab salamku? Bukankah salam itu sangat mulia di sisi Allah?” Maka jawab Nabi dengan marah : “Hai musuh Allah! Kepadaku engkau menunjukkan kebaikanmu? Jangan kau coba menipuku sebagaimana kau tipu Nabi Adam as sehingga beliau keluar dari syurga, kau hasut Qabil sehingga ia tega membunuh Habil yang masih saudaranya sendiri, ketika sedang sujud dalam sembahyang kau tiup Nabi Ayub as dengan asap beracun sehingga beliau sengsara untuk beberapa lama, kisah Nabi Daud as dengan perempuan Urya, Nabi Sulaiman meninggalkan kerajaannya karena engkau menyamar sebagai isterinya dan begitu juga beberapa Anbiya dan pendeta yang telah menanggung sengsara akibat hasutanmu.

Hai Iblis! Sebenarnya salam itu sangat mulia di sisi Allah azza wa jalla, tapi aku diharamkan Allah menjawab salammu. Aku mengenalmu dengan baik wahai Iblis, Raja segala Iblis. Apa tujuanmu menemuiku?”.

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Janganlah engkau marah. Engkau dapat mengenaliku karena engkau adalah Khatamul Anbiya. Aku datang atas perintah Allah untuk memberitahu segala tipu dayaku terhadap umatmu dari zaman Nabi Adam as hingga akhir zaman nanti. Ya Nabi Allah! Setiap apa yang engkau tanya, aku bersedia menerangkan satu persatu dengan sebenarnya, aku tidak berani menyembunyikannya”.

Kemudian Iblispun bersumpah menyebut nama Allah dan berkata : “Ya Rasulullah! Sekiranya aku berdusta barang sepatahpun niscaya hancur leburlah badanku menjadi abu”.

Ketika mendengar sumpah Iblis itu, Nabipun tersenyum dan berkata dalam hatinya, inilah kesempatanku untuk menyiasati segala perbuatannya agar didengar seluruh sahabat yang ada di majlis ini dan menjadi perisai seluruh umatku.

Pertanyaan Nabi (1) :

“Hai Iblis! Siapakah musuh besarmu?”

Jawab Iblis : “Ya Nabi Allah! Engkaulah musuhku yang paling besar di antara musuh-musuhku di muka bumi ini”.

Kemudian Nabipun memandang muka Iblis dan Iblispun gemetar karena ketakutan. Sambung Iblis : “Ya Khatamul Anbiya! Aku dapat merubah diriku seperti manusia, binatang dan lain-lain hingga rupa dan suarapun tidak berbeda, kecuali dirimu saja yang tidak dapat aku tiru karena dicegah oleh Allah. Andaikan aku menyerupai dirimu, maka terbakarlah diriku menjadi abu.

Aku cabut iktikad / niat anak Adam supaya menjadi kafir karena engkau berusaha memberi nasihat dan pengajaran supaya mereka kuat untuk memeluk agama Islam, begitu juga aku berusaha menarik mereka kepada kekafiran, murtad atau munafik. Aku akan menarik seluruh umat Islam dari jalan yang benar menuju jalan yang sesat supaya masuk ke dalam neraka dan kekal di dalamnya bersamaku”.

Pertanyaan Nabi (2) :

“Hai Iblis! Apa yang kau perbuat terhadap makhluk Allah?”

Jawab Iblis : “Adalah satu kemajuan bagi perempuan yang merenggangkan kedua pahanya kepada lelaki yang bukan suaminya, setengahnya hingga mengeluarkan benih yang salah sifatnya. Aku goda semua manusia supaya meninggalkan sholat, berbuai dengan makanan dan minuman, berbuat durhaka, aku lalaikan dengan harta benda, emas, perak dan permata, rumahnya, tanahnya, ladangnya supaya hasilnya dibelanjakan ke jalan yang haram.

Demikian juga ketika pesta di mana lelaki dan perempuan bercampur. Di sana aku lepaskan godaan yang besar supaya mereka lupa peraturan dan akhirnya minum arak. Apabila terminum arak itu, maka hilanglah akal, fikiran dan malunya. Lalu aku ulurkan tali cinta dan terbukalah beberapa pintu maksiat yang besar, datang perasaan hasad dengki hingga perbuatan zina. Apabila terjadi kasih antara mereka, terpaksalah mereka mencari uang hingga menjadi penipu, peminjam dan pencuri.

Apabila mereka sadar akan kesalahan mereka lalu hendak bertaubat dan berbuat amal ibadah, akan aku rayu supaya mereka membatalkannya. Semakin keras aku goda supaya mereka berbuat maksiat dan mengambil isteri orang. Jika hatinya terkena godaanku, datanglah rasa ria’, takabur, iri, sombong dan melengahkan amalnya. Jika lidahnya yang tergoda, maka mereka akan gemar berdusta, mencela dan mengumpat. Demikianlah aku goda mereka setiap saat”.

Pertanyaan Nabi (3) :

“Hai Iblis! Mengapa engkau bersusah payah melakukan pekerjaan yang tidak mendatangkan faedah bahkan menambah laknat yang besar dan siksa yang besar di neraka yang paling bawah? Hai yang dikutuk Allah! Siapa yang menjadikanmu? Siapa yang melanjutkan usiamu? Siapa yang menerangkan matamu? Siapa yang memberi pendengaranmu? Siapa yang memberi kekuatan anggota badanmu?

Jawab Iblis : “Semuanya itu adalah anugerah dari Allah Yang Maha Besar. Tetapi hawa nafsu dan takabur membuatku menjadi jahat sebesar-besarnya. Engkau lebih tahu bahwa diriku telah beribu-ribu tahun menjadi Ketua seluruh Malaikat dan pangkatku telah dinaikkan dari satu langit ke langit yang lebih tinggi. Kemudian aku tinggal di dunia ini beribadah bersama para Malaikat beberapa waktu lamanya.

Tiba-tiba datang firman Allah SWT hendak menjadikan seorang Khalifah di dunia ini, maka akupun membantah. Lalu Allah menciptakan manusia yang pertama (Nabi Adam as) dan seluruh Malaikat diperintah supaya memberi hormat sujud kepada lelaki itu, hanya aku saja yang ingkar. Oleh karena itu, Allah murka kepadaku dan wajahku yang tampan rupawan dan bercahaya itu berubah menjadi keji dan menakutkan. Aku merasa sakit hati. Kemudian Allah menjadikan Adam raja di syurga dan dikaruniakan seorang permaisuri (Siti Hawa) yang memerintah seluruh bidadari. Aku bertambah dengki dan dendam kepada mereka.

Akhirnya aku berhasil menipu mereka melalui Siti Hawa yang menyuruh Adam memakan buah khuldi, lalu keduanya diusir dari syurga ke dunia. Keduanya berpisah beberapa tahun dan kemudian dipertemukan Allah (di Padang Arafah), hingga mereka mendapat beberapa orang anak. Kemudian kami hasut anak lelakinya Qabil supaya membunuh saudaranya Habil. Itupun aku masih belum puas dan berbagai tipu daya aku lakukan hingga hari kiamat kelak.

Sebelum engkau lahir ke dunia, aku beserta bala tentaraku dengan mudah dapat naik ke langit untuk mencuri segala rahasia, tulisan yang menyuruh manusia berbuat ibadah dan balasan pahala serta syurga mereka. Kemudian aku turun ke dunia dan memberitahu manusia yang lain tentang apa yang sebenarnya aku dapatkan dengan berbagai tipu daya hingga tersesat dengan berbagai kitab bid’ah dan kehancuran.

Tetapi ketika engkau lahir ke dunia ini, maka aku tidak diijinkan oleh Allah untuk naik ke langit dan mencuri rahasia karena banyak Malaikat yang menjaga di setiap lapisan pintu langit. Jika aku memaksa untuk naik, maka Malaikat akan melontarkan anak panah dari api yang menyala. Sudah banyak bala tentaraku yang terkena lontaran Malaikat itu dan semuanya terbakar menjadi abu, maka semakin beratlah pekerjaanku dan bala tentaraku untuk menjalankan tugas menghasut manusia”.

Pertanyaan Nabi (4) :

Rasullullah bertanya “Hai Iblis! Apa yang pertama kali kau tipu dari manusia?”

Jawab Iblis : “Pertama kali aku palingkan iktikad / niatnya, imannya kepada kafir dan juga dari segi perbuatan, perkataan, kelakuan atau hatinya. Jika tidak berhasil juga, akan aku tarik dengan cara mengurangi pahala. Lama-kelamaan mereka akan terjerumus mengikuti kemauanku”.

Pertanyaan Nabi (5) :

“Hai Iblis! Jika umatku sholat karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Sungguh penderitaan yang sangat besar. Gemetarlah badanku dan lemah tulang sendiku, maka aku kerahkan berpuluh-puluh iblis datang menggoda manusia pada setiap anggota badannya.

Beberapa iblis datang pada setiap anggota badannya supaya malas sholat, was-was, lupa bilangan raka’atnya, bimbang pada pekerjaan dunia yang ditinggalkannya, merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, hilang khusyuknya, matanya senantiasa melirik ke kanan dan ke kiri, telinganya senantiasa mendengar percakapan orang dan bunyi-bunyi yang lain.

Beberapa iblis yang lain duduk di belakang badan orang yang sembahyang itu supaya tidak kuat sujud berlama-lama, penat waktu duduk tahiyat dan dalam hatinya selalu merasa terburu-buru supaya cepat selesai sholatnya, itu semua membuat berkurangnya pahala. Jika para iblis tidak dapat menggoda manusia itu, maka aku sendiri akan menghukum mereka dengan hukuman yang berat”.

Pertanyaan Nabi (6) :

“Jika umatku membaca Al-Qur’an karena Allah, apa yang terjadi padamu?”

Jawab Iblis : “Jika mereka membaca Al-Qur’an karena Allah, maka terbakarlah tubuhku, putuslah seluruh uratku lalu aku lari dan menjauh darinya”.

Pertanyaan Nabi (7) :

“Jika umatku mengerjakan haji karena Allah, bagaimana perasaanmu?”

Jawab Iblis : “Binasalah diriku, gugurlah daging dan tulangku karena mereka telah mencukupkan rukun Islamnya”.

Pertanyaan Nabi (8) :

“Jika umatku berpuasa karena Allah, bagaimana keadaanmu?”

Jawab Iblis : “Ya Rasulullah! Inilah bencana yang paling besar bahayanya buatku. Apabila masuk awal bulan Ramadhan, maka memancarlah cahaya Arasy dan Kursi, bahkan seluruh Malaikat menyambut dengan suka cita. Bagi orang yang berpuasa, Allah akan mengampunkan segala dosa yang lalu dan digantikan dengan pahala yang amat besar serta tidak dicatat dosanya selama dia berpuasa. Yang menghancurkan hatiku ialah segala isi langit dan bumi, yakni Malaikat, bulan, bintang, burung dan ikan-ikan semuanya siang malam memohonkan ampunan bagi orang yang berpuasa. Satu lagi kemudian orang berpuasa ialah dimerdekakan pada setiap masa dari azab neraka. Bahkan semua pintu neraka ditutup manakala semua pintu syurga dibuka seluas-luasnya dan dihembuskan angin dari bawah Arasy yang bernama Angin Syirah yang amat lembut ke dalam syurga. Pada hari umatmu mulai berpuasa, dengan perintah Allah datanglah sekalian Malaikat dengan garangnya menangkapku dan tentaraku, jin, syaitan dan ifrit lalu dipasung kaki dan tangan dengan besi panas dan dirantai serta dimasukkan ke bawah bumi yang amat dalam. Di sana pula beberapa azab yang lain telah menunggu kami. Setelah habis umatmu berpuasa, barulah aku dilepaskan dengan perintah agar tidak mengganggu umatmu. Umatmu sendiri telah merasa ketenangan berpuasa sebagaimana mereka bekerja dan bersahur seorang diri di tengah malam tanpa rasa takut dibandingkan bulan biasanya”.

Pertanyaan Nabi (9) :

“Hai Iblis! Bagaimana seluruh sahabatku menurutmu?”

Jawab Iblis : “Seluruh sahabatmu termasuk musuh besarku. Tiada upayaku melawannya dan tiada satupun tipu daya yang dapat masuk kepada mereka. Karena engkau sendiri telah berkata : “Seluruh sahabatku adalah seperti bintang di langit, jika kamu mengikuti mereka, maka kamu akan mendapat petunjuk”.

Sayyidina Abu Bakar al-Siddiq sebelum bersamamu, aku tidak dapat mendekatinya, apalagi setelah berdampingan denganmu. Dia begitu percaya atas kebenaranmu hingga dia menjadi wazirul a’zam. Bahkan engkau sendiri telah mengatakan jika ditimbang seluruh isi dunia ini dengan amal kebajikan Abu Bakar, maka akan lebih berat amal kebajikan Abu Bakar. Lagipula dia telah menjadi mertuamu karena engkau menikah dengan anaknya, Sayyidatina Aisyah yang juga banyak menghafal Hadits-haditsmu.

Adapun Sayyidina Umar bin Khatab, aku tidak berani memandang wajahnya karena dia sangat keras menjalankan hukum syariat Islam dengan seksama. Jika aku pandang wajahnya, maka gemetarlah seluruh tulang sendiku karena sangat takut. Hal ini karena imannya sangat kuat apalagi engkau telah mengatakan : “Jikalau ada Nabi sesudah aku, maka Umar boleh menggantikan aku”, karena dia adalah orang harapanmu serta pandai membedakan antara kafir dan Islam hingga digelar ‘Al-Faruq’.

Sayyidina Usman bin Affan, aku tidak bisa bertemu karena lidahnya senantiasa membaca Al-Qur’an. Dia penghulu orang sabar, penghulu orang mati syahid dan menjadi menantumu sebanyak 2 (dua) kali. Karena taatnya, banyak Malaikat datang menghampiri dan memberi hormat kepadanya karena Malaikat itu sangat malu kepadanya hingga engkau mengatakan : “Barangsiapa menulis Bismillaahirrahmaanirrahiim pada kitab atau kertas-kertas dengan tinta merah, niscaya mendapat pahala seperti pahala Usman mati syahid”.

Sayyidina Ali bin Abi Thalibpun aku sangat takut karena hebatnya dan gagahnya dia di medan perang, tetapi sangat sopan santun, alim orangnya. Jika iblis, syaitan dan jin memandang beliau, maka terbakarlah kedua mata mereka karena dia sangat kuat beribadah dan beliau adalah golongan orang pertama yang memeluk agama Islam serta tidak pernak menundukkan kepalanya kepada berhala. Bergelar ‘Ali Karamullahu Wajhahu” dimuliakan Allah akan wajahnya dan juga ‘Harimau Allah’ dan engkau sendiri berkata : “Akulah negeri segala ilmu dan Ali itu pintunya”. Lagipula dia menjadi menantumu, aku semakin ngeri kepadanya”.

Pertanyaan Nabi (10) :

“Bagaimana tipu dayamu kepada umatku?”

Jawab Iblis : “Umatmu itu ada 3 (tiga) macam. Yang pertama, seperti hujan dari langit yang menghidupkan segala tumbuhan yaitu ulama yang memberi nasihat kepada manusia supaya mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya seperti kata Jibril as : “Ulama itu adalah pelita dunia dan pelita akhirat”. Yang kedua, umat tuan seperti tanah yaitu orang yang sabar, syukur dan ridha dengan karunia Allah. Berbuat amal saleh, tawakal dan kebajikan. Yang ketiga, umatmu seperti Fir’aun, terlampau tamak dengan harta dunia dan dihilangkan amal akhirat, maka akupun bersuka cita lalu masuk ke dalam badannya, aku putarkan hatinya ke lautan durhaka dan aku ajak kemana saja mengikuti kemauanku. Jadi dia selalu bimbang kepada dunia dan tidak mau menuntut ilmu, tidak pernah beramal saleh, tidak mau mengeluarkan zakat dan malas beribadah.

Lalu aku goda agar manusia minta kekayaan lebih dulu dan apabila diizinkan Allah dia menjadi kaya, maka aku rayu supaya lupa beramal, tidak membayar zakat seperti Qarun yang tenggelam dengan istana mahligainya. Bila umatmu terkena penyakit tidak sabar dan tamak, dia selalu bimbang akan hartanya dan berangan-angan hendak merebut kemewahan dunia, benci dan menghina kepada yang miskin, membelanjakan hartanya untuk kemaksiatan”.

Pertanyaan Nabi (11) :

“Siapa yang serupa denganmu?”

Jawab Iblis : “Orang yang meringankan syariatmu dan membenci orang yang belajar agama Islam”.

Pertanyaan Nabi (12) :

“Siapa yang membuat mukamu bercahaya?”

Jawab Iblis : “Orang yang berdosa, bersumpah bohong, saksi palsu dan suka ingkar janji”.

Pertanyaan Nabi (13) :

“Apa yang kau rahasiakan dari umatku?”

Jawab Iblis : “Jika seorang Muslim buang air besar dan tidak membaca do’a terlebih dahulu, maka aku gosok-gosokkan najisnya sendiri ke badannya tanpa dia sadari”.

Pertanyaan Nabi (14) :

“Jika umatku bersatu dengan isterinya, apa yang kau lakukan?”

Jawab Iblis : “Jika umatmu hendak bersetubuh dengan isterinya dan membaca do’a pelindung syaitan, maka aku lari dari mereka. Jika tidak, aku akan bersetubuh dahulu dengan isterinya dan bercampurlah benihku dengan benih isterinya. Jika menjadi anak, maka anak itu akan gemar berbuat maksiat, malas pada kebaikan, durhaka. Ini semua karena kealpaan ibu bapaknya sendiri. Begitu juga jika mereka makan tanpa membaca Bismillah, aku santap makanannya lebih dulu daripadanya. Walaupun mereka makan, tidaklah mereka merasa kenyang”.

Pertanyaan Nabi (15) :

“Apa yang dapat menolak tipu dayamu?”

Jawab Iblis : “Jika berbuat dosa, maka cepat-cepatlah bertaubat kepada Allah, menangis menyesal akan perbuatannya. Apabila marah, segeralah mengambil air wudhu’, maka padamlah marahnya”.

Pertanyaan Nabi (16) :

“Siapakah orang yang paling engkau sukai?”

Jawab Iblis : “Lelaki dan perempuan yang tidak mencukur atau mencabut bulu ketiak atau bulu ari-ari (bulu kemaluan) selama 40 hari. Di situlah aku mengecilkan diri, bersarang, bergantung, berbuai seperti pijat pada bulu itu”.

Pertanyaan Nabi (17) :

“Hai Iblis! Siapakah saudaramu?”

Jawab Iblis : “Orang yang tidur meniarap / telungkup, orang yang matanya terbuka di waktu Subuh tetapi menyambung tidur lagi. Lalu aku lenakan dia hingga terbit fajar. Demikian juga pada waktu Dzuhur, Asar, Maghrib dan Isya’, aku beratkan hatinya untuk sholat”.

Pertanyaan Nabi (18) :

“Apa yang dapat membinasakan dirimu?”

Jawab Iblis : “Orang yang banyak menyebut nama Allah, bersedekah dengan tidak diketahui orang, banyak bertaubat, banyak tadarus Al-Qur’an dan sholat tengah malam”.

Pertanyaan Nabi (19) :

“Hai Iblis! ?” Apa yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang duduk di dalam masjid dan beri’tikaf di dalamnya”.

Pertanyaan Nabi (20) :

“Apa lagi yang dapat memecahkan matamu?”

Jawab Iblis : “Orang yang taat kepada kedua ibu bapaknya, mendengar kata mereka, membantu makan, pakaian mereka selama mereka hidup, karena engkau telah bersabda : Syurga itu di bawah tapak kaki ibu”.

Makanan Kegemaran Nabi Muhammad SAW serta khasiatnya


1. Barli – Bagus untuk demam jika dibuat sup.


2. Kurma – Nabi berkata rumah yang tidak mempunyai kurma adalah seperti rumah yang tidak ada makanan.

3. Buah Tin – Buah dari syurga. Boleh mengubati buasir.

4. Anggur – Nabi suka buah anggur. Ia membersihkan darah, menguatkan buah pinggang, membersihkan perut

5. Madu – Ia adalah makanan segala makanan, minuman segala minuman, ubat segala ubat. Mengubati cirit birit jika dibancuh dengan air panas, membuka selera, menguatkan perut, membuang kahak. Elok diminun waktu pagi dengan air suam.

6. Tembikai (Segala Jenis) – Nabi berkata wanita mengandung tidak akan gagal melahirkan anak yang baik dari segi perwatakkan dan wajahnya.

7. Susu – Nabi berkata susu baik untuk membuang panas badan. Menguatkan belakang,memperbaiki otak memperbaharui pandangan mata, membuang kelupaan.

8. Cendawan – Baik untuk mata, perancang keluarga.

9. Minyak Zaitun – Rawatan kulit dan rambut. Melambatkan penuaan, merawat radang perut.

10. Delima – Membersihkan tubuh dari syaitan & bisikan syaitan selama 40 hari.

11. Air – Minuman terbaik. Jika dahaga hendaklah disedut perlahan-lahan. Jangan diteguk. Mudah mendapat sakit pada hati.

Selamat beramal.

Kisah Ainul Mardhiah (Bidadari Syurga)


Bidadari merupakan salah satu anugerah Allah kepada seorang lelaki yang memasuki syurga. Bagi seorang wanita yang solehah maka bidadari bagi suaminya adalah dikalangan bidadari2 kurniaan Allah dan dia (isteri solehah merupakan ketua kepada segala bidadari- bidadari).

Berjihad/berdakwah untuk agama Allah swt merupakan satu amalan yang akan menjadi kesukaan Allah swt dan ini merupakan sunnah besar nabi SAW dan kalangan sahabat-sahabat r.hum. Setiap manusia yang mati walaupun berapa umurnya maka akan ditanya dimanakah masa mudanya dihabiskan.

Rasulullah saw bersabda“Tidak akan berganjak kaki anak Adam di Hari Kiamat hingga disoal tentang empat perkara: tentang usianya pada apa dihabiskannya, tentang masa mudanya apa yang telah diperjuangkannya, tentang hartanya dari mana datangnya dan ke mana telah dibelanjakannya dan tentang ilmunya apa yang telah dibuatnya.”(Hadith sahih riwayat Tirmizi)

Ainul Mardhiah (bidadari untuk orang yang berjihad/berdakwah untuk agama Allah swt.)

Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan.
QS. ar-Rahman (55) : 58

Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.
QS. ar-Rahman (55) : 70

(Bidadari-bidadari) yang jelita, putih bersih dipingit dalam rumah.
QS. ar-Rahman (55) : 72

Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka) dan tidak pula oleh jin.
QS. ar-Rahman (55) : 74

‘Ainul Mardhiah merupakan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan bidadari-bidadari yang lain (bermaksud mata yang di redhai). Suatu pagi (dalam bulan puasa) ketika nabi memberi targhib (berita-berita semangat di kalangan sahabat untuk berjihad/berdakwah untuk agama Allah) katanya siapa-siapa yang keluar di jalan Allah tiba-tiba ia syahid, maka dia akan dianugerahkan seorang bidadari yang paling cantik dalam kalangan bidadari2 syurga.

Mendengar berita itu seorang sahabat yang usianya muda teringin sangat hendak tahu bagaimana cantiknya bidadari tersebut,tetapi di sebabkan sahabat ini malu hendak bertanyakan kepada nabi saw,kerana malu kepada sahabat-sahabat yang lain.

Namun dia tetap memberi nama sebagai salah sorang yang akan keluar di jalan Allah. Sebelum Zohor sunnah nabi akan tidur sebentar (dipanggil khailulah, maka sahabat yang muda tadi juga turut bersama jemaah yang hendak berangkat tadi tidur bersama-sama sekejap.

Tiba-tiba dalam tidur sahabat tersebut dia bermimpi berada di satu tempat yang sungguh indah, dia bertemu dengan seorang yang berpakaian yang bersih lagi cantik dan muka yang berseri2,lalu di tanya sahabat ini ,di manakah beliau berada,lalu ada suara yang menjawab,inilah syurga,tiba2 dia menyatakan hasrat untuk berjumpa dengan Ainul Mardhiah (bidadari yang Nabi saw bagitahu tadi),lalu ditunjuknya di suatu arah maka berjalanlah sahabat ini, disuatu pepohon beliau mendapati ada seorang wanita yang tak pernah dia lihat kecantikan yang sebegitu,tak pernah dilihat didunia ini,lalu diberikan salam dan sahabat ini bertanya, andakah ini Ainul Mardhiah,wanita itu menjawab ehh tidak (lebih kurang macam tu la dalam bahasa kita), saya penjaganya,Ainul Mardhiah ada di dalam singgahsana di sana.

Lalu dia berjalan dan memasuki satu mahligai yang cukup indah dan mendapati ada seorang lagi wanita yang kecantikannya berganda-ganda daripada yang pertama tadi di lihatnya, sedang mengelap permata-mata perhiasan di dalam mahligai,lalu diberi salam dan di tanya lagi adakah ini Ainul Mardiah lalu wanita itu menjawab,eh tidak, saya hanya penjaganya di dalam mahligai ini,Ainul Mardiah ada di atas mahligai sana, lalu dinaikinya anak-anak tangga mahligai permata itu, kecantikkannya sungguh mengkagumkan,lalu sahabat ini sampai ke satu mahligai dan mendapati seorang wanita yang berganda-ganda cantik dari yang pertama dan berganda-ganda catiknya dari yang kedua yang beliau jumpa tadi,dan tidak pernah di lihat di dunia, lalu wanita itu berkata,akulah Ainul Mardhiah, aku diciptakan untuk kamu dan kamu diciptakan untuk aku,bila lelaki itu mendekatinya wanita itu menjawab,nanti kamu belum syahid lagi,tersentak daripada itu pemuda itu pun terjaga dari tidurnya lalu dia menceritakan segala-galanya kepada sahabat lain, namun begitu dia memesan agar jangan menceritakan cerita ini kepada Nabi SAW,tapi sekiranya dia syahid barulah di ceritakan kepada Nabi saw.

Petang itu pemuda itu bersama-sama dengan jemaah yang terdapat Nabi saw di dalamnya telah keluar berperang/berjihad lalu ditakdirkan pemuda tadi telah syahid. Petang tersebut ketika semua jemaah telah pulang ke masjid, di waktu hendak berbuka puasa maka mereka telah menunggu makanan untuk berbuka (tunggu makanan adalah satu sunnah nabi). Maka kawan sahabat yang syahid tadi telah bangun dan merapati nabi saw dan menceritakan perihal mimpi pemuda yang syahid tadi.

Sahabat pemuda yang syahid tadi,dalam menceritakan kepada nabi saw,Nabi saw menjawab benar,benar,benar sepanjang cerita tersebut. Akhirnya nabi SAW berkata memang benar cerita sahabat kamu tadi dan sekarang ini dia sedang menunggu untuk berbuka puasa di syurga..

Ainul Mardhiah adalah bidadari yang paling cantik di syurga, kita hanya la manusia biasa takkan mampu kita membayangkan nikmat-nikmat di syurga Allah.

Keringnya Tasik Galilee, turunnya Imam Mahdi dan Nabi Isa

Keringnya Tasik Galilee, turunnya Imam Mahdi dan Nabi Isa 

Ada beberapa pertanda yang menunjukkan ke arah itu. Di antaranya ialah Nabi s.a.w telah bersabda berkaitan dengan pengalaman sahabat Tamim Ad-Dari ra yang belayar dengan rakan-rakan beliau dan terbabas di sebuah pulau. Selepas mereka bertemu makhluk hodoh yang memperkenalkan dirinya sebagai pengintip, mereka telah bertemu dengan makhluk berbadan besar yang memperkenalkan dirinya sebagai Dajal), “.. 

Dajal berkata: ‘Beritahu aku tentang pohon-pohon tamar di Baisan, adakah ia masih berbuah?’ Kami berkata: ‘Ya’. Berkata Dajal: ‘Tidak lama lagi ia tidak akan berbuah’. Dajal bertanya lagi: ‘Bagaimana dengan Tasik Tiberia, adakah masih dipenuhi air?’ Kami menjawab: ‘Ya, ia masih dipenuhi air’. Dajal berkata: ‘Tidak lama lagi airnya akan kering’..(Riwayat Imam Muslim dalam Sahih Muslim) Hadis ini memberitahu saya dan anda semua bahawa bila keringnya tasik ini, maka tunggulah kamu akan turunnya Al-Masih Isa, itulah saatnya dan perhatikan lah tasik ini sebagai antara sempadan begitu hampirnya tanda2 besar. 

Menjadi kerisauan saya sekarang ialah, tasik ini sudah pun kering dengan derasnya setiap hari turun beberapa milimeter sejak tahun 2000 masihi lagi, dan 9 tahun telah pun berlalu. Anda semua harus beringat. Bila tasik ini kering, maka itulah saat di mana Nabi Isa akan turun ke planet bumi, membantu Imam Mahdi dan memburu Dajjal ke seluruh pelusuk bumi. Tasik Galilee sedang kering dengan lajunya. Mengikut kajian sains, tasik ini akan kering dalam tempoh masa 50 tahun sahaja dan menemui dasarnya. Ketika itulah Nabi Isa akan turun. Dan anda semua kena faham, sebelum Nabi Isa turun dalam tempoh 50 tahun akan datang (plus-minus), sudah pastilah proses2 untuk menjadi Asbab perlunya baginda turun, Asbab itu mestilah terjadi, ini bermakna wahai tuan2. 

Proses ini “sepatutnya” sudah berlaku: - Tasik Galilee sedang mengering dengan derasnya setiap hari. - Ini bermakna sistem dajal akan mencapai kemuncaknya (yang membolehkan dajal muncul dengan sempurna) - Bila dajjal akan keluar itu kita tak pasti, namun semua tanda kecil & fitnah yang membolehkan dia keluar itu sudah pun wujud di sekeliling kita - Anda kena faham, banyak hadis sahih mengatakan pemuda tampan dari timur itu dilantik menjadi imam mahdi adalah dalam sekitar umurnya mencecah 40 tahun. - dan ini bermakna, adalah amat saya yakini, bahawasanya, pemimpin tampan dari timur itu sudah pun berada di kalangan kita, samada baginda di saat ini baru dilahirkan? atau masih kanak-kanak ? atau sedang belajar di sekolah menengah, atau pun sedang dalam alam remaja, kita tak pasti. 

Ingatlah saudara-saudaraku… Mereka ber-3 akan muncul selang silih sahaja dan mereka ber-3 berkongsi gelaran yang sama, mereka bertiga adalah manusia belaka. Dua daripada mereka mendapat rahmat berupa umur yang panjang, sedangkan 1 dari mereka bertiga berumur pendek tapi dapat meminpin dunia. Ketahuilah mereka bertiga ialah: - Al Masih Imam Mahdi - Al Masih Dajjal - Al Masih Isa Sekiranya umur anda adalah sekitar 20-an 30-an (pada hari ini). Percayalah, dalam tempoh 50 tahun ini sahaja semua tanda-tanda untuk munculnya tanda-tanda besar, pasti 100% muncul di zaman anda, samada anda ditakdirkan untuk mati sebelum peristiwa itu muncul atau anak-anak anda yang bakal berhadapan dengan ujian itu, 

Ketahuilah Tasik Galilee sudah pun mulai mengering sejak tahun 2000 masihi lagi dan proses pengeringan ini amat dasyat sehingga yahudi2 di Israel meminta bantuan dunia untuk menaikkan kembali aras tasik Galilee ini. 9 tahun sudah pun berlalu, ada baki lagi 41 tahun (plus-minus) sebelum turunnya Nabi Isa ke planet bumi dan anda harus ingat…!!! Ketahuilah, Kita ada tak sampai 41 tahun sahaja lagi sebelum tasik Galilee kering sepenuhnya, kita ada hanya purata 41 tahun lagi sebelum turunnya Nabi Isa ke planet Bumi ini. 

Sebelum Nabi Isa itu turun, sudah pastilah Imam Mahdi itu sudah pun ada di keliling kita. Dan sudah pastilah peperangan besar pasti terjadi, dan sudah semestinya lah akibat perang itu, dengan sebab sistem yang lengkap di keliling kita, menyebabkan Dajjal itu pasti juga akan keluar. Dajjal akan muncul dulu sebelum turunnya Nabi Isa, dan Imam Mahdi akan muncul dulu sebelum Dajjal keluar dari Khurasan. Sekali lagi saya ingatkan anda hanya ada 41 tahun lebih sahaja sebelum 1 tanda besar pertama keluar. Bila 1 tanda besar keluar, maka lengkaplah semua tanda-tanda kecil. 

Bila 1 tanda besar keluar, akan datang tanda-tanda besar seterusnya tanpa ragu-ragu. Dan ingatlah wahai Muslimin, Doa Nabi Ibrahim makbul sehingga akhir zaman. Dari susur galur bagindalah berakhirnya Rasul terakhir Nabi Muhammad. Dari susur galur Nabi Muhammad saw lah, akan munculnya pemuda bernama Muhammad Bin Abdullah (di zaman kita “mungkin”), yang mana dia sendiri tidak tahu bahawa dia adalah bakal Imam Mahdi. Di dalam darahnya ada kombinasi DNA Nabi Ibrahim & DNA Nabi Muhammad kerana mereka berdua dari keturunan yang sama. Sedangkan Mahdi adalah waris dari keturunan yang tak pernah meninggalkan Solat. Carilah balik doa Nabi Ibrahim itu (ada dalam Alquran) dan kerana itulah, solat 5 Waktu di tahiyat akhir akan selalu kita bacakan nama-nama Nabi

Kisah Nabi Luth dan Misteri Laut Mati



Laut Mati

Laut Mati merupakan tasik air masin yang terletak di sempadan Jordan dan Tebing Barat. Pantainya berada di kedudukan serendah 418 m di bawah aras laut yang merupakan kedudukan terendah di atas daratan dunia dan juga tasik masin yang terdalam dengan kedalaman 330m.

Airnya mempunyai kemasinan kedua tertinggi di dunia selepas Laut Asal di Djibouti dengan kemasinan sebanyak 33.7%. Ini lebih kurang 8.6 kali lebih masin dari laut biasa. Oleh sebab itu tiada satu pun hidupan yang boleh hidup di dalamnya dan kapal tidak boleh berlayar di atas permukaannya. Tasik ini berukuran 67 km panjang dan 18 km lebar. Cabang sungai utamanya ialah Sungai Jordan.

Pemandangan Laut Mati yang diambil pada tahun 1989 dari Columbia Space Shuttle (STS-28). Bahagian selatan terpisah daripada separuh bahagian utara akibat kemerosotan paras air laut. 


Pemandangan Laut Mati hampir 12 tahun kemudian (STS-102). Bahagian utara dan bahagian kecil tenggara telah bertambah dan kolam poligon besar terbahagi ke beberapa bahagian.

Pemandangan Laut Mati di waktu senja



Tiang yang terbentuk daripada garam karang dipanggil ‘isteri Luth’ di Gunung Sodom, Israel  

Terapung di Laut Mati

Kaitan kisah Nabi Luth dan Laut Mati

LUTH bin Haran bin Tarah (Azar) adalah anak saudara Nabi Ibrahim. Luth adalah antara orang beriman yang mengikut Nabi Ibrahim berpindah dari Babylon ke Palestin dan Mesir. Kemudian Nabi Luth mendiami kota Sadum (Sodom) di wilayah Jordan.

Namun, penduduk kota itu berakhlak keji, malah mereka derhaka dan kufur dengan nikmat Tuhan. Kegiatan merompak barangan yang dibawa kafilah dan mengunjungi pusat maksiat menjadi darah daging mereka. Lebih menjijikkan mereka mengamalkan liwat (homoseks).

Nabi Luth menasihati kaumnya supaya meninggalkan perkara maksiat, Sebaliknya beriman kepada Allah, Selain mengingati mereka mengenai azab yang bakal diturunkan jika terus bergelumang dengan perbuatan keji itu. Kaumnya tidak pedulikan nasihat itu, Malah berani memberi amaran kepada Nabi Luth: “Jika kamu tidak berhenti memperlekehkan kami, kami akan mengusirmu dari negeri ini.” Luth berkata: “Sesungguh aku mengingkari dan benci perbuatan yang kamu lakukan.”

Seterusnya mereka mencabar Nabi Luth dengan berkata: “Jika benar dengan azab yang kamu ancam ke atas kami, segerakanlah dan datangkan ia kepada kami.”

Mendengar perkataan mereka, Nabi Luth berdoa kepada Allah. Dalam al-Quran dijelaskan, maksudnya: “Luth berdoa, wahai Tuhanku, tolonglah aku dengan menimpakan azab ke atas kaum yang melakukan kebinasaan itu.” Doa Nabi Luth diterima Allah, lalu diutuskan-Nya beberapa malaikat untuk menurunkan azab ke atas kaumnya.

Sebelum itu, malaikat berkenaan mengunjungi Nabi Ibrahim dan memberitahu tujuan kedatangan mereka. Nabi Ibrahim berkata: “Ya Allah, di dalam negeri itu ada Luth dan
bagaimana dengan beliau jika negeri itu dimusnahkan.”

Perkara ini dapat diperhatikan melalui al-Quran, maksudnya: “Berkata Ibrahim; sesungguhnya di kota itu ada Luth. Malaikat berkata: “Kami lebih mengetahui siapa yang ada di kota itu. Kami akan menyelamatkan dia dan pengikutnya, melainkan isterinya, dia termasuk orang yang tertinggal, dibinasakan.”

Setelah mengunjungi Nabi Ibrahim, tidak berapa lama selepas itu malaikat dengan menyamar sebagai lelaki yang tampan pergi ke Sadum. Sampai di Sadum, mereka berjumpa dengan anak perempuan Luth.

“Wahai saudari, sudikah saudari menerima kami sebagai tetamu keluargamu?” ujar salah seorang daripada tiga malaikat yang menjelma sebagai pemuda tampan bertubuh sasa itu.

Si gadis yang sedari tadi begitu leka mencedok air dari perigi itu terkejut. Hampir sahaja timba yang sedang dipegangnya lucut ke dalam perigi. Wajahnya menjadi pucat. Lidahnya serta-merta kelu. Dia tidak dapat berkata apa-apa. Hatinya tiba-tiba diserang bimbang. Kebimbangan yang bukan disebabkan oleh kehadiran pemuda-pemuda kacak di hadapannya itu. Tetapi kerana dia telah dapat mengagak apa yang bakal berlaku sekiranya mereka diterima bertamu di rumahnya.

Anak gadis Nabi Luth itu cukup arif dengan amalan buruk warga Sadum yang pantang melihat lelaki muda, berwajah tampan dan bertubuh sasa. Pasti anak muda itu menjadi mangsa untuk memuaskan nafsu serakah mereka. Pada mereka, wanita tidak ada daya tarikan langsung. Lelaki hanya untuk lelaki, manakala wanita untuk wanita.

“Apa yang harus aku jawab kepada mereka,” bisik si gadis itu sendiri. Dia menjadi begitu serba salah.

“Apakah kedatangan kami ini menganggu saudari?” tanya pemuda itu kembali.

“Oh tidak. Tapi... bolehkah tuan-tuan tunggu di sini sebentar. Biar saya maklumkan dahulu kepada bapa saya,” balas si gadis terputus-putus. Dia mencapai bekas air yang hampir penuh dan pulang dengan tergesa-gesa.

Demi mendengar kedatangan tiga tetamu muda remaja itu, Nabi Luth mula gusar dan berasa tidak tenteram. “Ini adalah hari yang amat sulit bagiku,” kata Nabi Luth. Nabi Luth yang pada mulanya tidak mengetahui tetamu itu adalah malaikat berasa cemas kerana bimbang mereka yang berwajah lelaki begitu tampan itu menjadi mangsa kaumnya yang bernafsu gila, iaitu homoseks.

Baginda amat mengerti apakah akibatnya seandai kedatangan para tetamunya itu diketahui oleh kaumnya. Namun tabiatnya yang suka menerima tetamu, tetap kuat mendesak meskipun risiko yang terpaksa diterimanya sangat tinggi. Hari sudah menjelang malam, baginda sendiri pergi menjemput para tetamunya itu.

Kepada isteri dan puteri-puterinya dipesan agar perkara itu dirahsiakan, jangan sampai tersebar kepada orang ramai. Kelak mengundang bahaya yang besar. Malangnya, si isteri tidak mampu berlaku setia. Dihebahnya berita perihal tetamu-tetamu mereka kepada kaumnya. Berita kedatangan tetamu (malaikat) itu diketahui kaumnya, lalu ramai kalangan mereka pergi ke rumah Nabi Luth, semata-mata untuk melakukan perbuatan terkutuk itu dengan tetamu Nabi Luth.

Apabila kaumnya berkumpul di pekarangan rumahnya, Nabi Luth cuba menghalang mereka daripada melakukan perbuatan terkutuk itu dengan menawarkan anak perempuannya untuk diperisterikan, supaya tetamunya itu tidak diusik. Kaum Luth langsung tidak mengendahkan larangannya, malah berkata: “Sesungguhnya kamu tahu kami tidak mempunyai selera sedikit pun terhadap anak perempuan kamu. Sesungguhnya tidak ragu-ragu lagi, kamu tahu apa yang kami inginkan.”

Seketika keadaan di pekarangan rumah Nabi Luth kacau-bilau. Nabi Luth gagal mententeramkan kaumnya yang dahagakan hubungan sejenis daripada tetamunya itu. Tanpa berlengah malaikat yang menyamar sebagai tetamu itu terus membutakan mata mereka. Perkara ini diceritakan al-Quran: “Dan sesungguhnya mereka telah memujuknya (agar menyerahkan) tetamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka, maka rasakanlah azab-Ku dan ancaman-Ku.”

Selepas itu tetamu berkenaan memperkenalkan diri kepada Nabi Luth mereka sebenarnya malaikat. Kedatangan mereka semata-mata untuk menghancurkan kaum Luth. Ketika itu juga Luth diminta membawa bersama ahli keluarganya keluar dari negeri berkenaan pada waktu malam.

Al-Quran memperjelaskan: “Utusan malaikat berkata; wahai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan Tuhanmu. Sekali-kali mereka tidak dapat mengganggu kamu. Oleh itu, pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut kamu pada lewat malam. Dan janganlah ada seorang pun antara kamu yang tertinggal, melainkan isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab kerana saat jatuhnya azab ke atas mereka adalah pada waktu Subuh. Bukankah Subuh itu sudah dekat?”Kaum Luth ditelan bumi

Kemudian azab yang ditunggu kaum Luth menimpa mereka. Kehancuran mereka pada waktu Subuh dalam keadaan sungguh dahsyat kerana bumi negeri itu diterbalikkan. Mereka turut ditimpa batu daripada tanah keras dan terbakar. Al-Quran menyebut azab yang menimpa mereka: “Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu daripada tanah yang keras.”

Ustaz Azhar Idrus bercakap tentang Laut Mati

Dalam ilmu fardhu ain fiqih tentang masalah hukum air, disebutkan senarai air makruh yang terbagi kepada tiga iaitu air yang sangat hangat, air yang sangat sejuk dan air yang terjemur pada suatu wilayah yang sangat panas.

Air yang sangat hangat dan sejuk itu jadi makruh digunakan disebabkan ia boleh menimbulkan merasa sakit pada badan ketika menggunakan air itu, dan pendapat para ahli kesihatan menggunakan air yang sangat hangat akibat terjemur itu dapat menyebabkan penyakit kulit, dan tidak makruh memakai air yang sedang hangatnya atau sejuknya.

Air yang sangat hangat itu makruh digunakannya dengan empat syarat iaitu :
❀ air yang terjemur pada negeri atau wilayah yang bercuaca sangat panas seperti di kota mekah.
❀ air yang terjemur yang menggunakan tempat atau wajan yang terkena tukul, seperti gayung dan sebagainya yang terbuat dari besi, tembaga dan sebagainya. Selain dari emas, perak, tanah, batu dan kayu.
❀ air bekas terpakai pada badan manusia sekalipun bekas memandikan mayit, bekas mandi kuda atau hewan sejenisnya selain babi dan anjing, serta bekas orang yang berpenyakit kulit.
❀ Dan makruh memakai air dan tanahnya yang dimurkai, dibenci kaumnya atau penduduknya seperti air pada kaum negeri Samud, air kaum Luth, air telaga Barhud, air kaum negeri Babil dan air telaga Dzarra.

Tempat-tempat yang kena laknat oleh Allah Taala bukanlah tempat untuk kita berseronok seperti bermandi-manda dan bermain lumpur. Pada zaman sahabat dulu, para sahabat dilarang untuk pergi ke Laut Mati kerana ianya telah dilaknat Allah. Jika terpaksa melalui kawasan Laut Mati pun, mereka akan menundukkan kepala supaya mereka tidak melihat ke kawasan yang berair itu. Jadikanlah tempat yang tiada hidupan di dalamnya itu sebagai iktibar dan lambang kebesaran Allah Taala, juga sebagai tanda keadilan-Nya di dunia lagi agar manusia sentiasa mengagungkan dan membesarkan syariat-Nya.

Jauhi Enam Golongan Yang Akan di Masukan ke Dalam Neraka Tanpa Hisab

 
Kesemua manusia yang beriman akan melalui hisab iaitu timbangan amal di atas dosa dan pahala yang telah dikerjakannya ketika di dunia. Tetapi amat malang terdapat 6 golongan manusia yang akan dimasukkan ke dalam neraka tanpa hisab di sebabkan dosa besar dan kemugkaran yang mereka lakukan ketika di dunia.
 
Abu Hurairah r.a berkata, Rasulullah S.A.W bersabda maksudnya :
"Enam kerana enam akan dimasukkan ke neraka pada hari kiamat sebelum hisab (perhitungan amal) iaitu :
1. Kerajaan yang zalim
2. Orang yang fanatik (menyombongkan kebangsaannya)
3. Ketua kampung/pemimpin yang sombong.
4. Pedagang atau ahli perniagaan yang berkhianat.
5. Orang kampung yang kerana kebodohannya.
6. Dan ahli ilmu kerana hasad dengkinya."
 
Huraiannya adalah seperti berikut :
Golongan pertama : Kerajaan yang zalim.
Pemimpin yang telah dipilih oleh rakyat dan diberikan amanah untuk mentakbirkan negara sekiranya ia melakukan kezaliman kepada rakyat dan tidak berlaku adil tidak akan dapat mencium keharuman syurga dan dimasukkan kedalam neraka sebelum hisab (perhitungan amal).
Ma’qil Ibnu Yasar r.a berkata “ Saya mendengar Nabi S.A.W bersabda maksudnya : “ Tidak ada seorang hamba yang Allah serahkan kepadanya untuk memimpin segolongan rakyat lalu ia tidak memelihara rakyatnya itu dengan menuntut dan memimpin mereka kepada kemaslahatan dunia dan akhirat melainkan tiadalah ia mencium bau syurga.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Sabda Rasulullah S.A.W maksudnya : "Sebaik-baik pemerintah kamu adalah pemerintah yang kamu sayangi mereka, dan mereka menyayangi kamu. Kamu mendoakan ke atas mereka, dan mereka mendoakan ke atas kamu. (Adapun) Sejahat-jahat pemerintah kamu adalah mereka yang kamu benci dan mereka pula benci kepada kamu, kamu melaknat mereka dan mereka melaknat kamu.Berkata (Auf), kami bertanya : Wahai Rasulullah, apakah boleh kami menyerang mereka dengan pedang ? Nabi menjawab : “Tidak boleh, selama mereka menunaikan solat.” (Hadis Riwayat Muslim)
Abdullah bin Mas’ud.Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : “Sesungguhnya kamu akan melihat selepasku sikap (pemerintah) mementingkan diri dan kamu akan melihat perkara-perkara yang kamu ketahui ia mungkar (pada pemerintah). Mereka berkata: Apa yang engkau perintahkan kami (lakukan) wahai Rasulullah? Sabda baginda: Tunaikan untuk mereka hak mereka dan mintalah kepada ALLAH hak kamu.” (Hadis Riwayat Bukhari)
Dalam realiti kita hari ini di dalam seluruh dunia Islam pemimpin negara Islam kebanyakkannya tidak berlaku adil kepada rakyat dibawah pemerentahannya. Selagi mereka tidak berhukum dengan hukum yang diturunkan Allah S.W.T. selagi itulah mereka tidak akan dapat berlaku adil. Pemimpin kerapkali merampas hak rakyat, rasuah, menyalah gunakan dana kerajaan dan menagkap dan memenjarakan rakyat yang tidak berdosa tanpa dibicarakan di mahkamah terbuka. Para ulama yang bertanggungjawab menyampaikan dakwah kepada rakyat disekat dan dikenakan berbagai halangan dan sekatan sehingga rakyat yang dahagakan ilmu terbiar tanpa mendapat tarbiah dan kesedaran Islam.
Perkembangan terkini dua buah negara Arab yang mana pemimpinnya cukup zalim dan kejam, rakyatnya telah bangkit memberontak dan mengadakan tunjuk perasaan secara besar-besaran, yang satu telah jatuh dan menanti yang satu lagi bila-bila masa akan jatuh dibawah gelombang rakyat yang dahagakan keadilan dan kebebasan. Cuba kita bayangkan bagaimana zalimnya seorang pemimpin Islam sanggup menjadi 'budak suruhan' Yahudi laknatullah, saudara kita Palestin membawa makanan dan ubat-ubatan melalui trowong bawah tanah pihak tentera telah melepaskan gas beracun hinggakan mereka yang berada di trowong mati kerana sesak nafas. Tunggulah balasan Allah kepada mereka yang menzalimi saudara muslim yang tidak berdosa!
Para pemimpin pergerakan Islam di dua negara tersebut telah di tangkap dan diseksa dengan berbagai-bagai seksaan sedangkan mereka bukan penjenayah, mereka hanya menyampaikan dakwah untuk menyelamatkan umat daripada kejahilan dan kemurkaan Allah. Kebangkitan gelombang rakyat adalah suatu yang tidak dapat disekat lagi kerana rakyat memerlukan pemimpin yang adil , amanah dan pemimpin berhati rakyat.
Ingatlah wahai pemimpin umat Islam! Kedudukan kalian sentiasa dibawah pengawasan Allah! Andainya kalian adil , kalian akan mendapat naungan Arasy di Padang Mahsyar nanti. Sebaliknya jika kalian zalim dan menindas rakyat maka kalian adalah golongan pertama akan di masukkan ke dalam neraka tanpa hisab kerana betapa besarnya dosa kalian disisi Allah S.W.T.
Golongan Kedua : Orang yang fanatik (menyombongkan kebangsaannya)
Islam melarang umatnya mengutamakan kemegahan atau taksub kepada sesuatu kaum/bangsa dan sifat separti ini dipanggil memperjuangkan asabiyah.
"Seorang lelaki (ayah perempuan yang meriwayatkan hadis) bertanya: 'Wahai Rasulullah, adakah dianggap asabiyah puak orang yang sayang kepada kaum bangsanya?' Jawab baginda S.A.W : 'Tidak, tetapi asabiyah ialah apabila seorang itu menolong bangsanya kepada kezaliman". (Hadis Riwayat Abu Daud, Ibn Majah dan sebagainya)
Imam Al-Munawi ketika mensyarahkan perkataan asabiyah lalu berkata:
“Iaitu membantu kezaliman…” (rujuk Aun Al-Ma’bud)
Dapat difahami bahawa sayang kepada bangsa sendiri yang di amanahkan pula oleh Allah untuk menerajui Islam di negara ini tanpa melakukan penindasan kepada bangsa-bangsa lain adalah tidak di larang. Dalam masa yang sama sebarang kezaliman , kemungkaran dan kemaksiatan tetap dibenteras walaupun dilakukan oleh bangsa sendiri.
Maksud umum kepada asabiyah bukan setakat berlaku apabila pembelaan kezaliman kepada bangsa tetapi ia juga boleh berlaku apabila kezaliman yang dilakukan oleh kumpulan, puak, organisasi, keluarga, parti atau jamaah lalu dibela dan dipertahankan.
Dalam hadis yang lain Nabi S.A.W bersabda maksdnya : "Bukan termasuk kalangan ummatku orang yang mengajak pada asabiyah, dan bukan termasuk kalangan umatku orang yang berperang atas dasar asabiyah, dan bukan termasuk kalangan umatku orang yang mati atas dasar asabiyah." (Hadis Riwayat Abu Dawud).
Golongan Ketiga : Ketua kampung/ pemimpin yang sombong.
Sifat sombong adalah satu sifat yang amat dimurkai oleh Allah S.W.T. Tiada sebab manusia mesti sombong kerana sesuatu kekuasaan dan kekayaan kerana semuanya adalah milik Allah. Bila-bila masa sahaja Allah boleh menarik kesemua itu.
Dari Abdullah bin Mas'ud dari Nabi s.a.w., bahawasanya baginda bersabda yang bermaksud, "Tidak akan masuk syurga orang yang di dalam hatinya terdapat sebesar biji sawi dari kesombongan."
Salah seorang berkata, "Sesungguhnya ada orang yang menyukai baju dan sandal yang bagus."
Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud, "Sesungguhnya Allah itu Maha Indah dan mencintai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia."
(Hadis Riwayat Muslim)
Seorang ketua kampung atau pemimpin dikawasan mukim tidak seharusnya dia bersifat sombong kerana tugas untuk memimpin kampung atau mukim adalah satu amanah bukan satu keistimewaan dan boleh bermegah-megah.
Begitu juga orang kaya tidak sepatutnya merasa sombong bila melihat orang miskin. Mereka merasakan usaha mereka menjadikan mereka kaya sedangkan orang miskin adalah orang yang bodoh dan malas berusaha.
Firman Allah S.W.T. maksudnya : "Sesungguhnya Qarun adalah daripada kalangan kaum Musa. Namun dia bertindak melampaui batas terhadap mereka dan Kami telah anugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata kepada beliau, 'Janganlah kamu terlalu bangga, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri (sombong)' ” (Surah al-Qashash ayat 76)
Firman-Nya lagi yang bermaksud : "Dan (juga) Qarun, Firaun dan Haman. Sesungguhnya telah datang kepada mereka Musa dengan segala mukjizat yang jelas sebagai bukti kenabiannya , namun mereka tetap takabbur di muka bumi dan mereka tidak terlepas daripada azab perit Allah Taala".
(Surah al-Ankabut ayat 39).
Jauhilah sifat sombong kerana sifat ini akan menjadikan seseorang termasuk di dalam golongan ketiga akan masuk neraka tanpa hisab.
Keempat : Pedagang atau ahli perniagaan yang berkhianat.
Salah satu cara untuk mendapatkan harta dengan cara yang halal adalah dengan perniagaan.
Perniagaan adalah suatu kegiatan ekonomi yang amat dianjurkan Islam kepada umatnya. Ini kerana aktiviti perniagaan menjanjikan hasil pulangan berlipat ganda kepada peniaga yang berusaha bersungguh-sungguh.
Rasulullah S.A.W. pernah bersabda yang bermaksud: “9/10 (90%) rezeki itu adalah datang daripada perniagaan.” (Hadis Riwayat Tirmizi)
Peniaga yang berniaga melakukan penipuan dengan menaikkan harga barang atau menyorok barang keperluan harian tanpa memilirkan kesusahan orang lain adalah dikira berkhianat dan menipu orang ramai.
Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud: “Allah memberikan rahmat-Nya pada setiap orang yang bersikap baik ketika menjual, membeli dan membuat suatu kenyataan.” (Hadis riwayat Bukhari).
Tujuan perniagaan mengikut Islam sebenarnya ialah untuk memperbesarkan, memperpanjangkan dan memperluaskan aktiviti syariat dan dengan tujuan beribadah dan mendapat pahala yang banyak. Justeru di dalam perniagaan, hendaklah kita sentiasa mencari keredaan Tuhan dengan niat yang betul serta perlaksanaan yang betul.
Sekiranya seorang peniaga itu berkhianat atau menipu dalam perniagaannya, menipu timbangan atau mengurangkan spesifikasi yang telah ditetapkan sesuatu barangan/ pembinaan maka dia termasuk golongan keempat akan di masukkan kedalam neraka sebelum di hisab.
Kelima : Orang kampung yang kerana kebodohannya. ( Orang bodoh yang mempertahankan kejahilannya)
Islam amat mengambil berat tentang keperluan menuntut ilmu, mengamalkan ilmu yang dipelajari dan menyampaikan pula ilmu tersebut untuk di maanfaatkan oleh orang lain.
Nabi S.A.W. bersabda yang maksudnya, ”Barangsiapa menuntut ilmu bererti menuntut jalan ke syurga”. (Hadis Riwayat Muslim)
Sesungguhnya orang yang berilmu adalah tidak sama dengan orang jahil (bodoh). Orang jahil yang melakukan maksiat dan membuat dosa, tidak akan terlepas seksaan Allah S.W.T di atas kejahiliannya kerana kemalasannya untuk menuntut ilmu. Pepatah ada mengatakan 'bodoh sombong'.
Orang jahil jika dia memberi pendapat ia hanya berkata menurut fikiran logik sahaja dan mengikut hawa nafsu, dan keadaan ini amat berbahaya jika silap memberi komen bab agama boleh sesat dan menyesatkan orang lain.
Golongan kelima yang jahil ini akan di masukkan kedalam neraka sebelum hisab kerana kejahilannya.
 
Golongan Keenam : Ahli ilmu kerana hasad dengkinya.
Hasad atau dengki diertikan sebagai sifat seseorang yang tidak suka orang lain lebih daripadanya atau tidak suka orang lain mendapatkan kenikmatan Allah. Ia ingin nikmat itu hilang daripada orang lain. Perasaan dan sifat ini adalah sifat yang dimiliki oleh Iblis laknatullah betapa dia cukup irihati kepada Nabi Adam a.s. dan anak cucunya.
Hasad dengki yang paling membahaya adalah apabila ulama menaruh hasad dengki kepada ulama yang lain. Apabila seseorang itu di gelar alim ulama maka dia adalah seorang yang berilmu dan mengetahui dosa dan pahala.
Dalam sejarah umat Islam yang terdahulu seorang ulama Islam yang besar Imam Abu Hanifah telah difitnahkan oleh beberapa ulama dizamannya. Mereka menaruh hasad dengki kepada beliau kerana ilmunya yang luas dan ramainya anak murid yang mengikuti pengajiannya. Fitnah yang mereka lemparkan keatas beliau hingga pemerentah masa itu telah memasukkan beliau masuk kedalam penjara. Tetapi dengan izin Allah, Allah S.W.T. membantu hamba-hamba-Nya yang dianianya dan Abu Hanifah dapat buktikan bahawa segala tuduhan dan tohmahan tersebut adalah fitnah semata-mata dan beliau dibebaskan.
Dari Abu Yazid Usamah bin Zaid bin Haritsah r.a yang berkata, "Aku mendengar Rasulullah S.A.W. bersabda yang bermaksud : 'Seseorang didatangkan pada hari Qiyamat, lalu dilempar ke Neraka. Maka keluarlah isi perutnya. Dengan isi perut yang keluar itu ia berputar-putar seperti himar yang mengitari porosnya. Para penghuni neraka berkumpul di dekatnya, seraya mengatakan, 'Wahai si Fulan! Apa yang terjadi padamu? Bukankah (dulu) kamu memerentah kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar?' Ia menjawab, 'Ya, memang dulu aku memerintahkannya kepada yang makruf , namun aku tidak melaksanakannya dan mencegah dari yang mungkar, namun aku melanggarnya'."
(Hadis Riwayat Muttafaq Alaih)
Biasanya ulama yang memiliki sifat hasad dengki adalah ulama dunia, ulama yang mementingkan diri sendiri dan tidak mahu menyatakan kebenaran kepada pemimpin zalim walaupun kezaliman itu terang-terangan berlaku dihadapan matanya. Ulama seperti ini akan masuk neraka tanpa hisab dan dia lebih dahulu masuk neraka daripada penyembah berhala .
Please Subscribe my youtube channel. Tq.

Translate

CLOSE